;
Hubungan konjungtif memiliki peranan dalam merangkai ide dalam struktur klausa pada suatu teks. Penelitian ini memiliki empat tujuan, yaitu mengidentifikasi bentuk, fungsi, dan hubungan logis yang terdapat pada empat jenjang cerita anak, mengetahui teknik penerjemahan yang diterapkan, melihat dampak teknik penerjemahan terhadap pergeseran dan kualitas aspek keakuratan dan keberterimaan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan multiple-embedded study. Lokasi penelitian ini adalah empat jenjang terjemahan cerita anak yang ditemukan pada website Penjaring. Sumber data diambil dari buku teks sumber dan teks sasaran yang diambil dari StoryWeaver, Let’s Read, dan Penjaring. Data penelitian ini merupakan data primer yang terdiri dari data linguistik dan penerjemahan. Data linguistik diperoleh dari analisis dokumen sedangkan data penerjemahan diperoleh dari Focus Group Discussion yang dilakukan peneliti dengan para rater. Dalam memilih sumber data, purposive sampling diterapkan dalam penelitian ini. Teknik analisis data dilakukan melalui empat tahap, yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Melalui proses tersebut, peneliti menemukan 554 data hubungan konjungtif pada empat jenjang cerita anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan konjungtif implisit lebih dominan di setiap jenjang, terutama pada Pembaca Dini. Fungsi eksternal lebih sering ditemukan dibandingkan fungsi internal. Hubungan logis yang paling umum adalah penambahan, waktu, dan konsekuensi. Teknik penerjemahan yang ditemukan sebanyak 12 teknik penerjemahan yang meliputi implisitasi, padanan lazim, eksplisitasi, terjemahan literal, parafrase, modulasi, transposisi, kompensasi, kreasi diskursif, dan delesi. Terdapat pula dua teknik kombinasi: padanan lazim + kreasi diskursif dan transposisi + kreasi diskursif. Beberapa teknik seperti implisitasi, eksplisitasi, transposisi, dan parafrase menyebabkan perubahan bentuk.
Kreasi diskursif mempengaruhi bentuk, fungsi, dan hubungan logis, modulasi menggeser expectancy, terjemahan literal mempengaruhi keberterimaan, dan terakhir delesi menghilangkan hubungan konjungtif.