Abstrak


MANIPULASI INFORMASI PADA KORBAN LOVE SCAMMING DI MEDIA SOSIAL


Oleh :
Novema Kumalasari - D0220075 - Fak. ISIP

Penipuan berkedok cinta atau love scamming merupakan salah satu kejahatan siber yang mengalami peningkatan cukup meresahkan pada tahun 2020 dengan 199 korban yang mengalami total kerugian 13 miliar rupiah (Pangalila, dkk., 2023). Salah satu kota yang rawan terhadap kasus love scamming adalah Kota Semarang. Hal ini didasari oleh data dari LBH Semarang yang menyebut terdapat 46 kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada tahun 2022. Kasus love scamming terjadi karena terdapat interaksi yang tinggi dari pelaku kepada korban untuk memanipulasi informasi. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses manipulasi informasi yang terjadi pada perempuan korban love scamming di Kota Semarang melalui media sosial. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Penipuan Interpersonal (IDT). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Obyek dalam penelitian ini adalah manipulasi informasi pada korban kasus love scamming di media sosial. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan informan berjumlah lima orang. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan meningkatkan ketekunan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Cresswell. Hasil penelitian ditemukan bahwa proses manipulasi informasi dalam kasus love scamming terjadi melalui lima tahap yang terdiri dari mengatur profil media sosial (the profile), menjalin hubungan interpersonal, meningkatkan keintiman (grooming), menciptakan skenario untuk meminta uang (the string), serta pemutusan hubungan dan pengungkapan rahasia (revelaton).