Penelitian ini bertujuan memperoleh model pengembangan potensi ekowisata yang tepat dan dapat diaplikasikan pada wisata Waduk Cengklik Boyolali khususnya Desa Sobokerto dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberjalanan pengembangan ekowisata. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan studi literatur. Wawancara dilakukan dengan narasumber dari berbagai pihak yang terlibat dalam upaya pengembangan ekowisata Waduk Cengklik Boyolali dengan teknik pengambilan sampel berjenis purposive sampling. Pelaksanaan observasi pada lokasi penelitian langsung yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui secara langsung keadaan nyata lokasi penelitian sehingga dapat merumuskan alur pengembangan yang relevan dengan lokasi. Studi literatur dilakukan dengan mencari penelitian terdahulu, data pustaka, artikel internet yang selaras dengan penelitian yang sedang dilakukan sehingga memperoleh hasil penelitian yang akurat dengan melalui proses membaca, mencatat, dan mengolah data literatur. Selanjutnya data dari informan akan diolah menggunakan model dari Miles, Huberman. Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Waduk Cengklik memiliki kelebihan dan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan model ekowisata, (2) Waduk Cengklik Boyolali memiliki kelemahan dan ancaman yang dapat menghambat proses pengembangan ekowisata, (3) masyarakat Desa Sobokerto masih kurang dalam memahami potensi yang dimiliki Waduk Cengklik Boyolali dalam sektor pariwisata, (4) Pemerintahan Desa Sobokerto memiliki wacana ingin mengembangkan Desa Wisata Sobokerto sebagai sektor pariwisata, (5) adanya organisasi Tirto Ngudi Lestari sebagai organisasi pemeliharaan dan pengembangan Waduk Cengklik Boyolali yang menjadi organisasi penggerak dalam upaya pengembangan pariwisata Desa Sobokerto.