Perancangan ini dilandasi oleh dampak negatif bagi lingkungan yang bisa
timbul akibat menumpuknya sampah kain yang dihasilkan oleh mitra Mayra
Indonesia yang berada di Srengseng, Jakarta Barat. Permasalahan mengenai
sampah berupa kain sisa produksi ini bersumber pada sistem pengolahan kain,
yang mana sisa kain yang dihasilkan dari kain sisa pembuatan sampel desain
sebelum turun kepasaran pada mitra ini belum diolah dengan baik. Dari
permasalahan tersebut, penulis berupaya untuk memberikan solusi dengan
menciptakan produk bermanfaat yang dapat diaplikasikan langsung pada busana
dengan mengolah kain sisa yang dihasilkan oleh mitra. Metode yang digunakan
dalam perancangan ini ialah teori desain yang dikemukakan oleh Bram
Palgunadi dalam bukunya yang berjudul Desain Produk. Teori ini menjelaskan
bahwasannya terdapat empat tahap yang diperlukan untuk merencanakan dan
membuat suatu produk, yakni studi kelayakan proyek desain, proses analisis
aspek-aspek yang berkaitan dalam penyusunan konsep desain, proses
penyusunan konsep desain dan pembuatan rencana desain dan proses pabrikasi
atau tahap produksi. Masing-masing tahapan diuraikan kedalam tiga langkah
operasional yang mencakup proses eksplorasi, proses ekstraksi, dan titik
terminasi. Hasil perancangan ini adalah pengolahan kain sisa produksi berjenis
kain ceruty sebagai aplikasi hiasan berupa tali sengkelit untuk menghadirkan
bentuk motif bernuansa Mughal India pada busana pesta. Temuan pada
perancangan ini ada pada proses pengolahan serta klasifikasi kain sisa produksi
dari hasil pembuatan sampel busana pada mitra, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan aplikasi hiasan dari hasil manipulasi kain membentuk sengkelit
potong serong ukuran 0,5 s/d 1,5 cm dengan karakteristik dan warna dari kain
yang sesuai serta mudah diaplikasikan pada busana.