Abstrak


KAJIAN AKTIVASI HF PADA KUARSA SEBAGAI PENGEMBAN BESI


Oleh :
Yuliana Ratnasari - -

ABSTRAK Yuliana Ratnasari. 2007. KAJIAN AKTIVASI HF PADA KUARSA SEBAGAI PENGEMBAN BESI. Skripsi. Jurusan Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Telah dilakukan aktivasi pada kuarsa menggunakan HF dan pengembanan besi ke dalam kuarsa. Kajian dilakukan untuk menentukan pengaruh HF terhadap karakter kuarsa dan menentukan efektivitas HF dalam meningkatkan pengembanan besi pada kuarsa. Aktivasi dilakukan menggunakan HF dengan konsentrasi 1 M dan 4 M serta waktu aktivasi 15, 30, 60, 90 menit dan 24 jam yang diikuti pengembanan oligomer besi dengan larutan FeCl3.6H2O. Aktivasi optimum ditentukan dari persentase kuarsa dan keasaman total, dan didukung oleh karakterisasi setelah pengembanan yang meliputi komposisi oksida logam dan semilogam, gugus fungsional, luas permukaan spesifik, volume total pori dan rerata jejari pori. Analisis persentase kuarsa dilakukan dengan X-Ray Diffraction (XRD), keasaman total diuji dengan metode gravimetri, komposisi oksida logam dan semilogam dianalisis dengan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), gugus fungsional dianalisis dengan Fourier Transform Infra-red (FT-IR) Spectrophotometry, luas permukaan spesifik, volume total pori dan rerata jejari pori diukur dengan alat Gas Sorption Analyzer (GSA) NOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi kuarsa optimum pada konsentrasi HF 1 M dan waktu aktivasi 30 menit dengan persentase kuarsa 90,631% dan peningkatan keasaman total 1,566 mmol/g menjadi 2,740 mmol/g. Aktivasi oleh HF tidak efektif dalam meningkatkan pengembanan besi pada kuarsa yang ditunjukkan dengan komposisi oksida logam Fe2O3 pada kuarsa aktif teremban Fe2O3 hanya meningkat sebesar 0,250 % sedangkan pada kuarsa teremban Fe2O3 meningkat sebesar 0,460 %. Hal tersebut juga didukung oleh karakterisasi pada kuarsa aktif teremban Fe2O3 yang hanya terjadi peningkatan keasaman total 2,740 mmol/g menjadi 3,327 mmol/g tetapi terjadi penurunan luas permukaan spesifik 2,520 m2/g menjadi 2,481 m2/g, volume total pori 3,049 10-3 cc/g menjadi 1,993 10-3 cc/g dan rerata jejari pori 24,202 Å menjadi 16,067 Å. Sedangkan pada kuarsa teremban Fe2O3 terjadi peningkatan keasaman total 1,566 mmol/g menjadi 2,349 mmol/g, luas permukaan spesifik 1,950 m2/g menjadi 3,148 m2/g dan volume total pori 2,447 10-3 cc/g menjadi 2,995 10-3 cc/g tetapi terjadi penurunan rerata jejari pori 25,097Å menjadi 19,024 Å. Kata kunci : kuarsa, aktivasi HF, pengembanan besi