Abstrak


BIOTRANSFORMASI MINYAK JAGUNG OLEH Rhodococcus rhodochrous DAN APLIKASINYA UNTUK PENGAMBILAN LOGAM Cd2+.


Oleh :
Dwi Pujiastuti - -

ABSTRAK Dwi Pujiastuti, 2007. BIOTRANSFORMASI MINYAK JAGUNG OLEH Rhodococcus rhodochrous DAN APLIKASINYA UNTUK PENGAMBILAN LOGAM Cd2+. Telah dilakukan penelitian tentang biotransformasi minyak jagung oleh Rhodococcus rhodochous dan aplikasinya untuk pengambilan logam Cd2+. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dalam biotransformasi minyak jagung, mengetahui gugus fungsi produk hasil biotransformasi minyak jagung yang diperoleh dan mengetahui produk hasil biotransformasi minyak jagung apakah suatu biosurfaktan, serta mengetahui kapasitas penyerapan logam Cd2+. Penentuan kondisi optimum dilakukan dengan pengamatan yang meliputi kepadatan sel bakteri (Optical density/OD), tegangan permukaan dan indeks emulsi selama 12 hari pada media fermentasi dengan konsentrasi minyak jagung 0%, 5%, 10%, dan 20% (v/v), pada suhu kamar dan kecepatan putar 150 rpm. Recovery hasil biotransformasi minyak jagung dengan ekstraksi menggunakan pelarut dengan tingkat kepolaran meningkat, yaitu n-heksana, kloroform, etil asetat, dan butanol. Hasil biotransfrormasi minyak jagung diidentifikasi dengan spektrofotometer Infra Merah untuk mengetahui gugus fungsinya dan dilakukan karakterisasi. Aplikasi hasil biotransformasi minyak jagung untuk pengambilan logam Cd2+ pada kondisi pH 6, temperatur kamar, dan waktu kontak 5 dan 10 menit. Hasil penelitian diperoleh kondisi optimum untuk biotransformasi minyak jagung adalah 7 hari fermentasi dengan konsentrasi minyak jagung 20% (v/v) dalam media fermentasi. Hasil biotransformasi minyak jagung dari ekstrak kloroform mempunyai tegangan permukaan air terrendah yaitu 0,048 N/m dan indeks emulsi terbesar yaitu 96%. Identifikasi dengan FT-IR menunjukkan adanya gugus hidroksi (-OH), gugus keton (C=O) dan rantai panjang alifatik. Hasil biotransformasi minyak jagung membentuk emulsi antara air dengan minyak sawit sebesar 97% dan mampu menurunkan tegangan permukaan minyak sawit sebesar 50,8828%. Hasil biotransformasi minyak jagung belum bisa disimpulkan membentuk suatu biosurfaktan. Kapasitas penyerapan logam Cd2+ oleh supernatan hasil biotransformasi minyak jagung memberikan hasil lebih besar dibanding penyerapan menggunakan hasil biotransformasi minyak jagung dari ekstrak kloroform dan waktu kontak 10 menit juga memberikan kapasitas penyerapan yang lebih besar dibanding menggunakan waktu kontak 5 menit. Kapasitas penyerapan menggunakan supernatan untuk waktu kontak 10 menit adalah 1,8235 mg/g dan kapasitas penyerapan menggunakan hasil dari ekstrak kloroform untuk waktu kontak 10 menit adalah 1,3445 mg/g. Kata kunci : biotransformasi, minyak jagung, Rhodococcus rhodochrous dan pengambilan cadmium (Cd)