Prinsip pengelolaan kekayaan alam yang lestari yaitu adanya kesetaraan. Kesetaraan bukan hanya berasal dari
peran para kelompok kepentingan yang berbeda-beda tetapi juga kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dampak pengembangan kampung wisata terhadap kesetaraan gender. Metode dasar dalam penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Model analisis gender yang digunakan dalam
penelitian ini adalah gender analysis matrix (GAM). Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di Kampung
Wisata Sewu Kembang Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, informan dipilih secara
purposive dan snowball sampling. Data penelitian diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, interpretasi data serta penarikan kesimpulan.
Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pria
dan wanita memiliki peran masing-masing pada aspek tenaga kerja (labour), waktu (time), sumber daya
(resources), dan sosial budaya (culture). Pengembangan kampung wisata belum mencapai kesetaraan gender
karena posisi wanita yang masih lemah dalam kelembagaan masyarakat. Diperlukan adanya kesadaran dari
masyarakat untuk perbaikan kelembagaan, agar pria dan wanita memperoleh posisi yang sama dalam musyawarah
dan kepengurusan kelembagaan itu sendiri.