Urgensi penelitian ini adalah untuk mengembangkan upaya preventif yang
efektif muncul karena kebutuhan mendesak untuk melindungi anak-anak dari
risiko kekerasan yang semakin meningkat. Dengan adanya lonjakan kasus yang
dilaporkan dari lembaga resmi dan sekolah, langkah-langkah preventif yang kuat
dapat membantu mengurangi insiden kekerasan dan menciptakan lingkungan yang
aman dan mendukung bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.
Penelitian ini membahas tentang strukturasi yang terjadi dalam mengimplementasi
upaya preventif yang dilakukan SMA N 3 Sukoharjo dan komunitas dalam
menangani kekerasan pada remaja memberikan pemahaman mendalam kepada
siswa mengenai dampak negatif perilaku bullying serta membekali mereka dengan
keterampilan dan strategi untuk menghentikan dan mencegah kasus bullying di
lingkungan sekolah. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teori
Strukturasi oleh Anthony Giddens untuk mengaitkan agen dan struktur dalam
proses berlangsungya upaya preventif yang dilakukan SMA N 3 Sukoharjo dan
komunitas dalam mengatasi kekerasan yang terjadi pada remaja. Guru dan warga
sekolah sebagai agen sedangkan sekolah dan komunitas sebagai aktor dalam suatu
struktur dalam manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah dan
komunitas mempunyai berbagai upaya seperti melaksanakan kegiatan sosialisasi
pembuatan poster dinding campaign positif tentang kekerasan dan proyek video
P5 untuk menyampaikan pesan anti-bullying dan menyoroti dampak negatif dari
perilaku bullying. Sedangkan komunitas melakukan pengenalan tentang konsep
pelopor perintis (2P) dan pembentukan agent of change untuk mendorong anak
melaporkan kekerasan atau tindakan tidak pantas lainnya.