Abstrak


KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DALAM DRAMA ‘AUDAH AL-FIRDAUS DAN FILM SOEKARNO (KAJIAN SASTRA BANDINGAN)


Oleh :
Nuraulia Adilahanif - B0519046 - Fak. Ilmu Budaya

Latar belakang dari penelitian ini antara lain mengidentifikasi persamaan dan perbedaan fakta cerita dalam drama Audah Al-Firdaus dan film Soekarno. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis keterpengaruhan Ali Ahmad Bakatsir terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Teori yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut adalah teori sastra bandingan dengan metode analisis bandingan Perancis. Yaitu dengan cara membandingkan unsur instrinsik fakta cerita dan unsur kesejarahannya.

Hasil dari penelitian ini, terkait fakta cerita yang dibandingkan berupa alur, karakter, dan latar yang terdapat pada kedua objek penelitian. Alur dalam drama ‘Audah al-firdaus memiliki alur maju, yang mana fokus utama dari alurnya adalah perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajah. Di sisi lain, alur dalam film Soekarno memiliki alur campuran, yang fokus utama dari alurnya adalah perjuangan seorang Soekarno sebagai tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karakter yang terdapat drama Audah al-firdaus adalah Sulaiman, Majid, Izzudien, dan Syahrir. Sedangkan karakter yang terdapat pada film Soekarno adalah Soekarno, Hatta, Syahrir, Inggit, dan Fatmawati. Kedua objek penelitian memiliki persamaan dari segi pandangan karakternya dan memiliki perbedaan dari segi penamaan karakternya. Latar dalam drama Audah al-firdaus dan film Soekarno memliliki kesamaan dari segi dimensi waktunya, namun memiliki perbedaan dari segi dimensi tempatnya. Selain itu, dalam hal keterpengaruhan Ali Achmad Bakatsir terhadap peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia, dapat disimpulkan bahwa masa kecil Ali Achmad Bakatsir di Indonesia memberikan pengaruh secara psikologis terhadap pandangannya terhadap kemerdekaan Indonesia di masa mendatang (ketika Bakatsir dewasa). Pada fase selanjutnya, Ali Achmad Bakatsir tetap memberikan perhatian kepada kemerdekaan Indonesia meskipun dirinya sudah meninggalkan Indonesia. Perhatian tersebut diberikan melalui karya-karya sastra.