Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan patogen ataupun cedera . Inflamasi berlebih mampu mengakibatkan kerusakan tubuh dan menimbulkan penyakit seperti arthritis. Minyak ikan mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti antiinflamasi. Kulit ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) merupakan sumber minyak ikan yang berpotensi dikembangkan sebagai bahan aktif antiinflamasi, namun belum banyak kajian ilmiah yang dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi minyak ikan dari kulit ikan banyar dengan metode wet rendering, melakukan karakterisasi gugus fungsi dan komposisi asam lemak, dan menguji aktivitas antiinflamasinya melalui penghambatan enzim lipoksigenase.
Sampel diekstraksi pada suhu 80oC selama 2 jam dilanjutkan dengan pengepresan dan sentrifugasi. Ekstraksi minyak dari kulit ikan banyar dengan metode wet rendering. Karakterisasi gugus fungsi dan komposisi asam lemak dilakukan dengan metode FTIR dan GC-FID. Selanjutnya, uji antiinflamasi dilakukan dengan metode lipoxygenase inhibition assay. Ekstraksi minyak ikan berhasil mendapatkan minyak ikan dengan rendemen 5.84 ±1.17%, pH 4,83±0,11, tekstur cair, dan bewarna kuning. Hasil analisis dengan FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi gugus tak jenuh (=C-H), alkana (-C-H), alkena (-C=C), karbonil (-C=O), eter (-C-O), dan metil (-CH3) yang dibuktikan dengan GC-FID bahwa komposisi asam lemak tak jenuh lebih banyak dibandingkan asam lemak jenuh yaitu palmitoleat 22,08%; eicosapentaenoate 17,54%; myristoleic acid 10,26?n docosahexaenoate 9,29%. Aktivitas antiinflamasi minyak ikan ditunjukkan dengan nilai IC50 49,76±11,66 ppm (sangat kuat). Dengan demikian, minyak ikan dapat menjadi kandidat yang baik sebagai antiinflamasi.