Abstrak


Makna Cinta dalam Kitab Kidung Agung: Kajian Hermeneutika


Oleh :
Dhimas Sindhudjati Setyanto - B0220015 - Fak. Ilmu Budaya

Dhimas Sindhudjati Setyanto. B0220015. 2024. Makna Cinta dalam Kitab Kidung Agung: Kajian Hermeneutika. Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret.

 

Penelitian ini mengkaji makna cinta dalam Kitab Kidung Agung menggunakan teori Hermeneutika Hans-Georg Gadamer dengan fokus pada konsep fusion of horizons. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Seperti apa horizon lama yang tercipta dalam kerangka penafsiran makna cinta dalam Kidung Agung dengan menilik berbagai metode penafsiran sepanjang sejarah perkembangannya; (2) Seperti apa horizon baru yang muncul dalam kerangka penafsiran makna cinta dalam Kidung Agung dengan menilik metode penafsiran kontemporer yang dikerjakan James A. Fischer; dan (3) Bagaimana konsep fusion of horizons dalam perspektif Hermeneutika Hans-Georg Gadamer dapat diterapkan dan memengaruhi penafsiran makna cinta dalam Kidung Agung.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek material dalam penelitian ini adalah Kitab Kidung Agung dan objek formalnya adalah makna cinta yang terkandung di dalamnya. Data-data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan pendekatan Hermeneutika Hans-Georg Gadamer. Hasil penelitian ini mencakup analisis terhadap delapan metode penafsiran terdahulu Kidung Agung sebagai horizon lama, meliputi tafsiran alegoris, literal, mistik-kabbalistik, tipologis, antologis, drama, didaktik moral, dan kultus-liturgis. Penafsiran kontemporer James A. Fischer dianalisis sebagai horizon baru. Melalui penerapan fusion of horizons, penelitian ini menghasilkan penafsiran baru yang lebih komprehensif tentang makna cinta dalam Kidung Agung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cinta dalam Kidung Agung merupakan pengalaman multidimensi yang melibatkan aspek fisik, emosional, dan spiritual, sekaligus mengakui kompleksitasnya sebagai realitas yang memiliki dimensi manusiawi dan ilahi. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual tentang makna cinta dalam Kidung Agung, serta mendemonstrasikan efektivitas pendekatan hermeneutika Gadamer dalam menafsirkan teks-teks klasik.