Abstrak


RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 33-1


Oleh :
FITRIA NOVIYANTI - - Fak. MIPA

Fitria Noviyanti. 2007. RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 33-1 . Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rancangan faktorial adalah rancangan yang terdiri dari dua faktor atau lebih, dengan tiap faktor mempunyai beberapa taraf. Apabila terdapat banyak faktor dan taraf dalam percobaan maka semakin besar pula kombinasi perlakuan yang terjadi. Dalam praktek, percobaan ini tidak ekonomis. Oleh karena itu, seringkali tidak semua percobaan dilakukan, tetapi hanya diambil sebagian saja. Dengan melakukan percobaan hanya sebagian dari replikasi penuh, maka telah diterapkan rancangan faktorial fraksional. Jika rancangan faktorial terdiri dari tiga faktor (A, B, dan C), dengan tiap faktor mempunyai tiga taraf (0 (rendah), 1 (menengah), dan 2 (tinggi)), rancangannya merupakan rancangan faktorial 33. Rancangan faktorial 33 jika dilakukan dengan sepertiga replikasi, rancangannya disebut rancangan faktorial fraksional 33-1. Tujuan yang dari penulisan ini adalah melakukan pembagian perlakuan pada rancangan faktorial 33 untuk menghasilkan rancangan faktorial fraksional dan melakukan analisis statistiknya. Untuk menyelesaikan masalah rancangan faktorial fraksional , langkah-langkah yang ditempuh adalah menentukan efek yang akan dibaurkan dengan blok atau sering disebut kontras penentu, membagi kombinasi perlakuan dalam tiga blok dengan pembauran, memilih satu blok secara random, dan melakukan uji hipotesis. Pembagian kombinasi perlakuan pada rancangan faktorial 33 dalam tiga blok dapat dilakukan dengan metode kombinasi linear, dengan interaksi tertinggi ABC sebagai kontras penentu. Interaksi ABC dapat dipartisi menjadi ABC, AB2C, ABC2, dan AB2C2. Oleh karena itu, salah satu komponen tersebut dapat dipilih sebagai kontras penentu untuk membagi kombinasi perlakuan dalam tiga blok dan untuk menentukan alias. Analisis statistiknya dilakukan hanya melibatkan satu blok yang dipilih secara random dan uji hipotesis terhadap efek utama dilakukan dengan menganggap interaksi dua faktor (selain yang beralias dengan faktor utama) sebagai sesatan.