;

Abstrak


ANALISIS TERJEMAHAN TUTURAN MENGANCAM MUKA DALAM NOVEL BUMI MANUSIA - THIS EARTH OF MANKIND


Oleh :
Eko Susanto - S131908003 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK


Eko Susanto. S131908003. 2024. Analisis Terjemahan Tuturan Mengancam Muka dalam Novel Bumi Manusia-This Earth of Mankind (Pendekatan Pragmatik). Pembimbing: (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. Tesis. Fakultas Ilmu Budaya. Program Studi S-2 Ilmu Linguistik Minat Utama Penerjemahan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Indonesia.


Kajian ini merupakan penelitian penerjemahan dan linguistik yang bertujuan untuk, 1) mengidentifikasi tuturan mengancam muka (FTA) dalam novel Bumi Manusia dan terjemahannya.; 2) mengetahui teknik penerjemahan yang digunakan untuk mengalihkan tuturan mengancam muka dalam novel Bumi Manusia dan terjemahannya.; 3) menilai kualitas terjemahan tuturan mengancam muka dalam terjemahan novel Bumi Manusia. 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kasus tunggal. Data diperoleh dari novel Bumi Manusia dan terjemahannya, serta dari kuisioner yang diajuakan kepada para rater melalui metode Focused Group Discussion (FGD). Sementara, metode triangulasi digunakan untuk memvalidasi data.

Hasil penelitian, terdapat 194 data FTA yang ditemukan dalam analisis dokumen, sementara data teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan memalui FGD. Hasil temuan menyebutkan bahwa FTA terbagi dalam 2 kategori yaitu tuturan mengancam muka positif (PFTA) sebanyak 130 temuan dengan 7 konteks parameter pragmatik (P/D/R), dan kategori tuturan mengancam muka negatif (NFTA) sebanyak 64 temuan dengan 6 konteks pragmatiknya. Kemudian, teknik penerjemahan yang ditemukan diantaranya Padanan Lazim (73,07%), Eksplisitasi (8,24%), Parafrase (5,74%), Variasi (2,65%), Peminjaman Murni (2,06%), Modulasi (2,13%), Kompensasi (1,47%), Implisitasi (1,55%), Kreasi Diskursif (1,32%), Reduksi (0,66%), Harfiah (0,59%), Adisi (0,29%) dan Partikularisasi (0,22%), dengan total 1359 frekuensi. Selanjutnya mengenai kualitas terjemahan novel Bumi Manusia adalah 2,93 dari skor 3, sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa terjemahan FTA dalam novel terjemahan Bumi Manusia memiliki tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan yang memadai.

Penelitian dapat disimpulkan bahwa tuturan mengancam muka seringkali mengancam integritas positif seseorang (PFTA). Sedangkan pada NFTA merupakan tuturan yang tidak sengaja menghalangi atau mencegah mitra tutur, karena sebagian besar orang tidak ingin dibebani. Selain itu, berdasarkan hasil kualitas terjemahan, beberapa teknik penerjemahan untuk PFTA tidak mengalami penurunan kualitas, seperti teknik Partikularisasi, Peminjaman Murni, Kompensasi, Implisitasi, Variasi, dan Teknik Reduksi; untuk NFTA, teknik Variasi, Modulasi, Peminjaman Murni, Implisitasi, Adisi, Eksplisitasi, dan Parafrase tidak mengalami penurunan kualitas. Hal yang dapat menyebabkan penurunan kualitas terjemahan karena adanya teknik harfiah, kreasi diskursif, atau kombinasi keduanya. Peneliti tidak menemukan pergeseran yang terjadi dalam BSa, akan tetapi kualitas terjemahan pada NFTA lebih baik daripada PFTA, yaitu 67%, walaupun dominasi temuan lebih banyak pada PFTA. Lebih lanjut, keragaman teknik penerjemahan membuat nilai lebih untuk peneliti khusunya dalam memahami penggunaan teknik penerjemahan, dan penggunaan teori kesantunan dalam tataran ilmu linguistik pendekatan pragmatik secara umum. Lebih khusus, kecenderungan metode penerjemahan pada PFTA menggunakan metode komunikatif dan NFTA metode idiomatik. Sehingga dalam ideologi penerjemahannya, novel terjemahan Bumi Manusia lebih dekat dengan Bahasa sasaran atau domestikasi, dalam hal ini Bahasa Inggris.