Ribuan pekerja Indonesia menjadi korban kecelakaan kerja setiap tahun, dengan berbagai tingkat keparahan, bahkan tak jarang berujung pada kematian. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi akar permasalahan ini, menyebabkan jumlah klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) terus meningkat, dari 182.835 kasus pada 2019 menjadi 297.725 kasus pada 2022 (BPJS Ketenagakerjaan, 2024). Kurangnya pemahaman K3 bisa membuat pekerja mengabaikan praktik kerja aman, berdampak fatal bagi pekerja dan perusahaan. Masa sekolah adalah waktu penting untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya K3, termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, sebagai langkah preventif menciptakan lingkungan kerja yang aman di masa depan.
Metode yang digunakan dalam pengembangan game ARK3 (Augmented Reality Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yaitu Game Development Life Cycle (GDLC). Proses pengembangan tersebut mencakup berbagai tahapan terstruktur. Tahapan ini meliputi Initiation, merupakan tahap membuat konsep game ARK3. Tahap Pre-Production, merupakan tahap pembuatan prototipe game ARK3. Tahap Production, merupakan tahap yang mencakup pembuatan asset dan pengembangan game ARK3. Tahap Testing, merupakan tahap pengujian fungsionalitas game yang dilakukan oleh pengembang. Tahap Beta testing merupakan tahap pengujian kepada pengguna secara langsung. Serta tahap Release, yaitu mempublikasikan game dalam bentuk aplikasi Android setelah semua tahap pengujian selesai.
Hasil penelitian ini adalah pengembangan sebuah aplikasi game edukasi yang berfokus pada materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan studi kasus kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran pengguna tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.