Perencanaan pembangunan di suatu wilayah perlu diawali dengan identifikasi potensi dan isu dari wilayah tersebut. Pembangunan daerah memerlukan perencanaan yang strategis dan tepat guna dengan mengacu pada indikator yang dapat mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian daerah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah pada waktu tertentu. Sektor perekonomian memberikan kontribusi beragam terhadap PDRB. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan kontributor terbesar ketiga dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Klaten. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor dengan penggunaan lahan terbesar di Kabupaten Klaten tetapi memiliki laju pertumbuhan sektor yang tergolong rendah. Mempertimbangkan potensi yang melimpah, diperlukan upaya guna mengoptimalkan pemanfaatan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDRB Kabupaten Klaten dalam meningkatkan kesejahteraan daerah. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi pertimbangan lebih dalam mengembangkan potensi Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Klaten. Metode dasar dalam penelitian ini adalah dekriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah dan Kabupaten Klaten. Analisis data menggunakan metode antara lain, Analisis Location Quotient/LQ, Analisis Delta Location Quotient/∆LQ, Analisis Static Shift Share, dan Analisis Dynamic Shift Share. Hasil analisis data diolah menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor non basis berdasarkan Analisis Location Quotient/LQ. Analisis Delta Location Quotient/∆LQ mengkategorikan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai emerging. Hasil analisis Static Shift Share sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Klaten memiliki nilai National Growth positif. Nilai Industry Mix negatif artinya sektor mengalami pertumbuhan yang lambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Regional Share bernilai negatif berarti sektor memiliki keunggulan komparatif rendah jika dibandingkan dengan sektor yang sama di Provinsi Jawa Tengah. Analisis Dynamic Shift Share sektor petanian, kehutanan, dan perikanan Kabupaten Klaten menunjukkan kinerja sektor yang fluktuatif setiap tahun.