Abstrak


Analisis Perbandingan Perhitungan Quantity Take Off (RAB) MetodeKonvensional Dengan Metode BIM 5D Menggunakan Cubicost (Studi Kasus:Proyek Pembangunan Gedung Desain Interior Institut Teknologi SepuluhNopember Surabaya)


Oleh :
Rafli Diky Zakaria - V4221069 - Sekolah Vokasi

Pembangunan Gedung Desain Interior di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menuntut pendekatan yang efisien dalam manajemen proyek, terutama dalam perhitungan Quantity Take Off (QTO). Biasanya, perhitungan QTO dilakukan secara manual berdasarkan gambar teknik, sebuah metode yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia. Studi ini mengeksplorasi perbedaan antara metode konvensional tersebut dengan menggunakan Building Information Modelling (BIM) 5D melalui perangkat lunak Cubicost. Studi ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat visualisasi permodelan 3D, melakukan perhitungan struktur dan arsitektur pada software Cubicost Take off for Architecture and Structure (TAS), perhitungan pembesian pada software Cubicost Take off for Rebar (TRB), melakukan analisis perbandingan volume material dan biaya pada kedua software tersebut dengan metode konvensional. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dimulai dengan mengumpulkan data berupa gambar kerja dan RAB dari konsultan perencana. Melakukan permodelan pada software Cubicost TAS dan TRB. Melakukan validasi volume yang didapat dari kedua software tersebut dengan perhitungan volume sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2019. Menyusun BoQ dari Cubicost agar dapat dilakukan komparasi sehingga hasilnya dapat disimpulkan. Dalam penggunaan software Cubicost menunjukkan selisih volume pada pekerjaan beton sebesar 36,931 m3 , bekisting 896,872 m2 , pembesian 3874,072 Kg, serta pasangan dinding sebesar 30,352 m2 dengan volume konsultan perencana. Perbedaaan volume tersebut mengakibatkan selisih biaya sekitar ±28.250.000,00 dengan nilai efisiensi 3%, dimana harga yang keluar dari Cubicost lebih besar. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan Software Cubicost memberikan perhitungan material yang akurat dan rinci, meskipun hasil yang didapat lebih besar dibandingkan volume konsultan perencana.