Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang berperan sangat penting sebagai penunjang pertumbuhan disuatu daerah, baik pertumbuhan ekonomi, pertanian, sosial, maupun sektor lainnya. Penurunan kualitas jalan dapat terjadi akibat penggunaan berulang dalam jangka waktu tertentu, penurunan kualitas yang terjadi dilapisan perkerasan merupakan kerusakan dengan berbagai jenis dan bentuk. Hal ini dapat menimbulkan banyak kerugian bagi pengguna jalan, dimana kondisi jalan yang buruk dapat menghambat laju pengguna jalan dan mengurangi fungsi jalan tersebut.
Penelitian kali ini akan menginvestigasi pengaruh kondisi perkerasan jalan terhadap kecepatan kendaraan yang melintas pada segmen jalan Terusan Ryacudu di Kabupaten Lampung Selatan. Jalan Terusan Ryacudu merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Jalan Ryacudu dengan Jalan Nasional Bakauheni- Terbanggi Besar yang memiliki tingkat lalu lintas yang tinggi, sehingga jalan ini memiliki peran yang sangat penting bagi pergerakan keluar-masuk Provinsi Lampung. Penelitian ini melakukan analisis kondisi kerusakan jalan dan implikasinya terhadap kecepatan kendaraan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), perhitungan Free Flow Speed kendaraan, dan analisis regresi linier. Jalan yang diteliti adalah Jalan Terusan Ryacudu dengan dengan
panjang ruas 2 km dan dibagi menjadi 40 segmen dengan panjang masing-masing segmen adalah 50 meter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PCI rata-rata adalah 55 dan kecepatan kendaraan rata-rata adalah 50,22 km/jam. Menurut analisis regresi, terdapat korelasi positif antara PCI dan kecepatan kendaraan; dimana, semakin tinggi nilai PCI jalan, semakin tinggi kecepatan kendaraan melintasi jalan. Persentase perubahan kecepatan kendaraan dari segmen jalan dengan kondisi terbaik ke kondisi terburuk adalah 51,80%. Nilai R2 menunjukkan persentase variabel X (PCI) dalam memprediksi variabel Y (kecepatan kendaraan) adalah 88,4%. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan dapat diprediksi menggunakan model regresi yang didapat dalam penelitian ini, dengan 11,6% variabel tambahan yang mungkin bertanggung jawab atas perubahan kecepatan kendaraan di Jalan Terusan Ryacudu.