Kue lidah kucing dengan substitusi tepung talas merupakan salah satu camilan rendah kalori yang cocok untuk diet. Kue ini memiliki tekstur renyah dan rasa manis. Umumnya, kue lidah kucing menggunakan tepung terigu sebagai bahan utama. Namun, dengan substitusi tepung talas, ketergantungan pada tepung terigu dapat dikurangi. Kue ini berbentuk panjang menyerupai lidah kucing. Bahan-bahan yang digunakan meliputi tepung talas, tepung terigu, tepung maizena, gula halus, susu bubuk, putih telur, butter margarine, dan vanili. Proses pembuatannya melibatkan penimbangan bahan, pencampuran, pencetakan adonan, pengovenan, pendinginan, dan pengemasan. Berdasarkan uji sensoris dengan metode uji hedonik pada parameter warna, aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan, tiga formulasi diuji: F1 (rasio tepung terigu dan tepung talas 85%:15%), F2 (70%:30%), dan F3 (55%:45%). Formulasi F1 dengan rasio tepung terigu dan tepung talas 85%:15% paling disukai panelis. Hasil analisis kimia menunjukkan kadar air 2,21%, kadar abu 1,24%, kadar lemak 34,74%, kadar protein 5,4%, kadar karbohidrat 56,36%, dan kadar kalori 386 kkal. Kemasan menggunakan toples plastik polyethylene terephthalate (PET). Analisis ekonomi menunjukkan usaha ini layak dijalankan dengan harga jual Rp 20.000,-. Nilai B/C Rasio sebesar 1,3%, NPV dengan DF 9% sebesar Rp 377.420.580, dan IRR sebesar 118%, yang lebih besar dari MARR (118% > 9%).