Pemanfaatan limbah kulit bawang merah dan kayu mahoni sebagai pewarna dengan teknik ecoprint dan batik adalah salah satu upaya untuk menjaga lingkungan, Tujuan dan manfaat perancangan adalah penggabungan dua teknik kekriyaan dan mewujudkan produk tekstil yang ramah lingkungan.
Perancangan karya ini menggunakan metode SP.Gustami yaitu tiga tahap enam langkah. Tahap pertama yaitu eksplorasi dengan langkah pertama melakukan observasi dan wawancara, langkah kedua pendalam teori. Tahap kedua adalah perancangan yang meliputi langkah ketiga dalam penuangan ide perancangan dan menentukan gaya motif yang akan digunakan, langkah ke empat yaitu mengvisualisasikan ide atau gagasan. Tahap ketiga yaitu perwujudan meliputi langkah kelima dengan merealisasikan ide perancangan, proses pembuatan produk sampai produk dapat dinikmati, dan langkah ke enam yaitu mengevaluasi hasil karya yang telah jadi.
Pemanfaatan limbah kulit bawang merah sebagai pewarna dan penggunaan kulit jagung serta Tanaman disekitar (daun jati, daun mahoni, cemara rambut, dan kayu mahoni) dalam pembentukan motif dan pewarna alam dapat diaplikasikan pada teknik ecoprint dan batik, dengan teknik ecoprint steam (Kukus) dan menghasilkan karya yang ramah lingkungan dan mengurangi limbah yang ada. Pemanfaatan kulit bawang merah sebagai pewarna ecoprint dan batik dapat menghasilkan warna hijau muda sampai tua pewarna alami dari tanaman disekitar yaitu kayu mahoni menghasilkan warna semu ungu, sedangkan kulit jagung yang dijadikan motif pada teknik ecoprint meninggalkan jejak berwarna putih dengan tekstur yang terdapat pada kulit jagung. Tambahan tanaman disekitar (daun jati, daun mahoni, dan cemara udang) pada teknik ecoprint yang dijadikan motif meninggalkan warna ungu, hijau, dan biru tua. Limbah dan tanaman disekitar kabupaten Sragen yang digunakan dapat meninggalkan warna dan motif unik dengan bentuk alami yang seperti nyata.
