Jalan Tol merupakan jalan bebas hambatan yang dilalui oleh kendaraan dengan kecepatan tinggi yang dapat mempersingkat waktu perjalanan di tengah kepadatan jalan umum. Masalah yang sering dijumpai yaitu kecelakaan pengendara. Kecelakaan pengendara tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya adanya rasa lelah dan kantuk akibat dari perjalanan jauh. Selain itu, kepadatan pengguna transportasi juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas jalan tol, apalagi jika terjadi pada hari khusus tertentu misalnya pada liburan panjang atau waktu mudik. Maka dipastikan kepadatan pengguna jalan tol akan dua kali lipat lebih padat dibandingkan dengan hari biasanya. Oleh karena itu, dengan adanya rest-area di kawasan jalan tol akan memberikan dampak positif bagi para pengguna jalan berupa aspek kenyamanan, keselamatan, dan efesiensi perjalanan. Selain itu, keberadaan rest-area juga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan. Salah satu bentuk fasilitas yang harus tersedia di rest-area adalah hotel transit. Dengan adanya hotel transit, pengguna jalan akan semakin menikmati suasana di perjalanan dengan tenang, nyaman, dan tanpa tergesa-gesa. Melalui pendekatan berdasarkan kebutuhan pengguna yang dituju, yaitu business traveler, maka pengguna bisa memenuhi kebutuhan beristirahat yang sesuai dengan gaya hidup dan alokasinya. Metode desain yang digunakan dalam perancangan iniberdasarkan referensi dari Ballas (1992) yang dimulai pada tahap programming, analisa data, pengembangan ide gagasan, metode desain (pengembangan desain). Berdasarkan hasil dari perancangan dan pembahasan, diharapkan bahwa adanya perancangan penginapan di rest-area seperti hotel transit di jalan tol akan menjadi solusi bagi pengguna jalan dan berperan penting dalam keselamatan dan keamanan para pengguna jalan.