Abstrak


Kepadatan Populasi dan Persepsi Masyarakat terhadap Gagak Banggai (Corvus unicolor) di Pulau Peleng, Sulawesi Tengah


Oleh :
Fauziah Maire Sweeney - M0420036 - Fak. MIPA

Gagak banggai (Corvus unicolor) merupakan burung endemik Kepulauan Banggai. Persebarannya yang terbatas menyebabkan sedikitnya data yang diperoleh tentang gagak ini.  Jumlah C. unicolor semakin berkurang akibat degradasi hutan. Sebagai satwa endemik yang penting, perlu ada tindakan konservasi untuk mencegah C. unicolor dari kepunahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi dan persepsi warga lokal terhadap C. unicolor sebagai langkah dalam kajian konservasinya.

Penelitian dilaksanakan selama dua minggu yang dimulai dari 22 Januari 2024 – 4 Februari 2024 di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Digunakan pula data yang telah dikumpulkan sebelumnya dari 18 Juli 2021 – 18 Agustus 2023. Pengamatan dilakukan menggunakan metode transek di Komba Komba, Meselesek, Kokolomboi, Mbumbu, Batong, Lalengan, dan Buko. Data yang sudah didapat diolah menggunakan perangkat lunak Distance. Untuk mengetahui persepsi warga lokal terhadap gagak banggai, dilakukan wawancara menggunakan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan 25 orang di Pulau Peleng. Data kuesioner dipresentasikan lewat tabel dan dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi C. unicolor adalah sebesar 8 individu/km2 dengan laju perjumpaan 0,49 individu/pengamatannya dan ukuran kelompok rata-rata 2 ekor. Hasil wawancara menunjukkan bahwa warga lokal tidak merasa terganggu oleh keberadaan C. unicolor, dengan sebagian besar responden menyatakan bahwa ancaman utama keberlangsungan hidup satwa endemik langka adalah perburuan liar dan degradasi hutan.