Abstrak


Perubahan dan Pembangunan: Perubahan Sosial - Ekonomi Petani Pasca Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo


Oleh :
Sri Rahayu - D0320078 - Fak. ISIP

Pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang merupakan bagian dari rangkaian pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dari / ke Bandara Internasional baru Yogyakarta di Kulonprogo. Desa Mendak, Kecamatan Delanggu merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo sehingga membutuhkan pembebasan lahan pertanian. Lahan pertanian yang semakin berkurang tentu mengurangi akses mata pencaharian bagi para petani serta kondisi sosial masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan, kesehatan, dan hubungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial-ekonomi dan dampaknya pada petani pemilik lahan dan petani penggarap di Desa Mendak, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah pasca pembangunan tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulon Progo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan model interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori perubahan sosial oleh Piotr sztompka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya perubahan pada aspek perekonomian dibuktikan dengan beraneka ragam mata pencaharian para petani seperti pengusaha kos-kosan, distributor beras, penjaga kos, dan calo. Kemudian, perubahan sosial yang meliputi perubahan batas, perubahan struktur, dan perubahan lingkungan. Perubahan yang terjadi tentu berdampak secara langsung pada petani diantaranya peningkatan pendapatan, adanya kemudahan aksesibilitas, menguatnya ikatan antar anggota kelompok tani, berkurangnya lahan pertanian, dan terganggunya saluran air.