Dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu dampak perubahan tersebut adalah penggunaan multimedia digital dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui penerapan prinsip-prinsip Mayer pada multimedia digital dalam pembelajaran matematika di kelas IV SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ajaran 2023/2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi yang digunakan adalah triangulasi dan teknik analisis data menggunakan menggunakan teknik analisis Miles and Huberman. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik kelas IV di SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Hasil yang diperoleh mengenai penerapan prinsip-prinsip kognitif multimedia Mayer pada multimedia digital dalam pembelajaran di kelas IV SD Muhammadiyah Plus Salatiga terdapat sepuluh penerapan prinsip pada multimedia digital. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu contiguity, spatial contiguity, temporal contiguity, coherence, redundancy, signaling, segmenting, multimedia, personalization, dan interactivity. Terdapat dua prinsip yang belum ditemukan penerapannya pada multimedia digital yang digunakan guru selama pembelajaran, yaitu prinsip pre-training dan modality. Penelitian menunjukkan bahwa penerapan berbagai prinsip tersebut dapat membantu peserta didik memahami dan terlibat dalam pembelajaran. Prinsip contiguity, spatial contiguity, dan temporal contiguity membantu mengurangi beban kognitif dengan menyajikan informasi secara terorganisir, baik melalui tata letak yang terintegrasi maupun sinkronisasi antara narasi dan video. Prinsip coherence dan redundancy memastikan elemen-elemen pembelajaran relevan dengan materi, sehingga menghindari gangguan fokus. Sementara prinsip signaling memberikan penekanan pada informasi penting melalui tanda-tanda visual. Prinsip segmenting membagi materi kompleks menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola, dan prinsip multimedia menggabungkan elemen visual dan audio untuk memaksimalkan penyerapan informasi. Prinsip personalization menggunakan bahasa sehari-hari untuk menyampaikan materi kepada peserta didik, sedangkan prinsip interactivity menyediakan media interaktif seperti kuis dan simulasi untuk meningkatkan keterlibatan.