;
Latar belakang: Penyakit Alergi atau Atopik adalah predisposisi terhadap imun yang diperantai IgE yang berlebihan sebagai reaksi terhadap allergen. Pasien dengan atopi biasanya mengalami satu atau lebih gangguan berikut (Dermatitis atopik, asma atau rhinitis alergi). Alergi dan asma juga memiliki korelasi dengan masalah kesehatan mental pada anak-anak.
Tujuan: Mengetahui korelasi antara penyakit alergi terhadap gangguan kesehatan mental pada anak usia remaja
Metode: Anak usia 13-18 tahun dengan penyakit alergi dan gangguan kesehatan mental pada sekolah menengah pertama di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta dengan metode consecutive sampling, yaitu subyek yang memenuhi kriteria penelitian diambil sebagai sampel penelitian hingga jumlah sampel dapat terpenuhi. Penelitian ini bersifat observasional cross sectional. Penilaian kemungkinan terjadinya Allergi menggunakan kuesioner ISAAC Score dan untuk menilai kemungkina terjadinya gangguan Kesehatan mental menggunakan SDQ (Strenght and Difficulties Questionnaire) kuesioner
Hasil: Berdasarkan hasil bivariat diketahui bahwa usia, jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan riwayat penyakit keluarga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan kesehatan mental pada anak diusia remaja dengan nilai p>0.25. Variabel yang berhubungan signifikan dengan gangguan kesehatan mental pada anak diusia remaja adalah pendapatan orang tua < UMR OR=3.63; p=0.028), OR=25.60; OR=4.85; p=0.051), OR=19.38; p=0.002), OR=3.28; p=0.153)>, penyakit alergi memiliki (OR=26.25; CI=4.88-141.20; p<0>dengan nilai p<0> Berdasarkan hasil multivariat durasi tidur <8jam OR=54; p=0.008)><0>
Kesimpulan: Penyakit alergi memiliki kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan mental sebesar 26.25 kali pada anak di usia remaja (CI=4,88-141.20; p<0>