Latar
Belakang : PT.
Industri Tekstil Sentosa Bintang Makmur Sragen adalah industri tekstil yang
memiliki produksi pemintalan, penggulungan dan TFO (Two for One Twister).
Di bagian pemintalan dan belitan, pekerja terpapar kebisingan dan beban kerja
fisik yang dapat menyebabkan stres kerja. Stres kerja adalah penyakit akibat
kerja yang paling sering dialami pada banyak negara, dengan sebesar 35% stres
akibat kerja berakibat fatal dan diperkirakan hari kerja yang hilang sebesar 43%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan lingkungan kerja
dan beban kerja fisik dengan stress kerja.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik,
dengan desain cross sectional. Responden penelitian dari pekerja di unit
spinning dan winding PT Bintang Makmur Sentosa Tekstil Industri adalah 53
responden dari 111 pekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple
random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah pengukuran tingkat
kebisingan dengan menggunakan sound level meter dan penghitungan denyut
nadi untuk beban kerja menggunakan pulse oximeter beserta pengisian
kuesioner stres kerja. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman
Rank, Somers’d dan uji Regresi Logistik.
Hasil : Hasil uji korelasi Spearman Rank terdapat hubungan
dignifikan antara kebisingan dengan stress kerja (p=0,002), nilai arah
korelasi (+), dan koefisien korelasi 0,407. Hasil uji korelasi Somers’d terdapat
hubungan signifikan antara beban kerja dengan stress kerja (p=0,0001),
nilai arah korelasi (+), dan koefisien korelasi 0,501. Selanjutnya dilakukan
pengujian dengan uji Regresi Logistik menunjukkan variabel beban kerja paling
berpengaruh terhadap stress kerja dengan (p= 0,005) dan Exp (B)= 9,218.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan, kekuatan korelasi kuat
dan arah korelasi positif antara kebisingan dan beban kerja fisik dengan stress
kerja.