Kemajuan teknologi yang semakin pesat juga
mempengaruhi industri konstruksi, salah satunya dengan menerapkan industri
konstruksi secara digital melalui BIM (Building Information Modeling). Penggunaan BIM dapat memprediksi, mengelola,
dan memantau dampak lingkungan dari sebuah konstruksi dan pengembangan sebuah
bangunan melalui visualisasi dengan format digital yang terintegrasi. Dua
perangkat lunak yang sering digunakan dalam implementasi BIM adalah Tekla
Structures dan Cubicost. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan
volume pekerjaan struktur menggunakan Tekla Structures dan Cubicost pada proyek
gedung di SMPN 26 Surakarta.
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode analisis volume beton dan kebutuhan
pembesian dengan mengaplikasikan sistem Building
Information Modeling (BIM) 5D menggunakan software Tekla Structures
dan Cubicost untuk permodelan. Tahapan yang dilakukan mulai dari
mengumpulkan data, melakukan perhitungan manual, modelling menggunakan
Tekla Structures dan Cubicost, validasi hasil perhitungan manual dengan hasil software,
menyiapkan BoQ dari hasil perhitungan kedua software, kemudian komparasi
dengan perhitungan proyek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
perhitungan pembesian Cubicost lebih diunggulkan dibandingkan dengan Tekla
Structures karena fitur yang diberikan sangat terbatas apabila menggunakan lisensi
student, oleh karena itu Tekla Structures kurang efektif digunakan dalam
perhitungan volume material pembesian. Disimpulkan bahwa perhitungan pada
proyek Gedung SMPN 26 Surakarta dengan menggunakan software Tekla
Structures dan Cubicost mendapatkan presentase terhadap perhitungan Bill of
Quantites (BoQ) dari pihak konsultan, pada pekerjaan beton sebesar 12,37?n 12,15%, serta pekerjaan pembesian sebesar 11,97?n 11,83%.