Kasus
kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak kerap kali terjadi setiap tahunnya dilihat dari data oleh KPPPA (Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak) yang menjabarkan bahwa angka kekerasan seksual
pada anak menjadi angka tertinggi selama tahun 2019 hingga 2023. Fenomena ini
menyadarkan betapa pentingnya pendidikan seksual bagi anak sejak dini untuk
menanamkan kemampuan melindungi diri dari tindak kekerasan seksual. Personal safety skills mengajarkan
anak-anak mengenai perilaku apa saja yang harus dilakukan dalam situasi yang
mungkin terjadi di masa depan untuk menjaga diri mereka tetap aman. Penggunaan
lagu “Tubuhku Milikku” menjadi salah satu usaha memberikan pendidikan seksual
yang menyenangkan untuk anak. Penelitian ini menggunakan metode kuasi
eksperimen dengan non-equivalent control
group design. Sampel berupa anak usia 4-6 tahun yang belum pernah
mendapatkan pendidikan seksual. Total sampel sebanyak 40 dengan rincian 20
sampel kelompok kontrol dan 20 sampel kelompok eksperimen dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil data dianalisis menggunakan uji mann-whitney dan didapatkan hasil nilai signifikansi 0.000 ( <
0>personal safety skills. Analisis
tambahan dilakukan menggunakan uji Wilcoxon
untuk menguji peningkatan dilihat dari hasil pretest dan posttest.
Hasil yang didapatkan berupa kelompok kontrol dengan nilai signifikansi sebesar
0.950 ( > 0.05) dan kelompok eksperimen sebesar 0.002 ( < 0>personal safety skills.