;
Batik merupakan warisan
leluhur yang harus dilestarikan. Keberadaannya telah bertahan hingga saat ini
melalui aktivitas oleh perajin. Cerita rakyat juga menjadi satu budaya lisan
yang berhubungan dengan batik sebagai media pelestarian. Kedua produk budaya
dengan karakteristik yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan dalam aspek
terciptanya motif sebagai seni visual tradisi. Kabupaten Jombang berada di
Provinsi Jawa Timur yang menjadi satu daerah dengan hasil tekstil tradisi
berupa batik. Melalui penggalian strategi penguatan Batik Jombang berbasis pada
tematik cerita rakyat merupakan usaha untuk mempertahankan dan melestarikan
tekstil tradisi warisan leluhur. Motif dan visual yang merepresentasikan
unsur-unsur kemanusiaan, lingkungan, serta spiritual berdasarkan pada budaya
lisan.
Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah kualitatif eksploratif melalui teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara, kajian pustaka dan analisis karya. Proses
penelitian didukung dengan pendekatan etnografi oleh James P. Spradley sebagai
landasan untuk pengumpulan, pengelolaan, serta penyajian data melalui
tahapan-tahapan dalam membangun kedekatan dengan masyarakat dan hubungan
faktual lainnya. Pendekatan estetika dari Luca Iandoli dan Gieuseppe Zollo juga
digunakan untuk mengkaji Batik Jombangan sebagai karya seni rupa tradisi dengan
adanya nilai estetis serta filosofis. Pengkajian terkait estetika membantu
mengemukakan bagian yang terlihat dan hubungan yang tidak tampak dari produk
kebudayaan tersebut.
Batik Jombangan merupakan
tekstil tradisi yang berasal dari Kabupaten Jombang Jawa Timur. Keberadaannya
telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, hingga saat ini. Kabupaten Jombang
yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan memengaruhi karakteristik
produk budaya termasuk pada batik. Kain bermotif yang memiliki nilai keindahan,
filosofi, dan makna mendalam berhubungan secara langsung dengan budaya lisan.
Cerita rakyat seperti legenda, mite, dan dongeng merupakan bagian dari
masyarakat lokal sebagai landasan dalam menjalani kehidupan. Kedekatan antara
masyarakat yang hidup pada zaman saat ini dengan peradaban sebelumnya
dihubungkan melalui cerita rakyat. Setiap lapisan peradaban dari zaman kerajaan
hingga kolonial, meninggalkan sejarah yang tersimpan dalam wujud budaya lisan.
Keberadaannya juga diperkuat dalam bentuk lainnya seperti tari-tarian, drama,
bangunan bersejarah, nama/identitas daerah, dan sebagainya.
Proses pengulangan
kebiasaan yang telah tersimpan dalam kebiasaan masyarakat menjadi strategi yang
dilaksanakan secara tersirat dari proses penguatan tekstil tradisi. Kebudayaan
merupakan bagian dari masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dalam keseharian.
Perajin batik sebagai pelaku utama dalam pelestarian Batik Jombangan juga
memberikan pengaruh penguatan, peningkatan, dan penyelarasan terhadap unsur
lain. Kedekatan masyarakat dengan budaya tutur seperti cerita rakyat menjadi
objek yang digambarkan dalam visual kain bermotif yang terus dilakukan secara
eksplisit dan implisit. Keindahan motif dengan ciri khas daerah berupa kekuatan
warna serta goresan canting merepresentasikan karakteristik masyarakat,
sejarah, kebudayaan, kesenian, dan bidang lainnya. Cerita rakyat memiliki
hubungan yang erat dengan eksistensi batik daerah. Kedua produk budaya tersebut
saling terkoneksikan melalui konsistensi perajin dan elemen masyarakat lainnya.
Diferensial yang menjadi keunggulan Batik Jombangan dengan tekstil tradisi dari
daerah lainnya menjadi ciri khas serta identitas Kabupaten Jombang.