;

Abstrak


TEMATIK CERITA RAKYAT SEBAGAI STRATEGI PENGUATAN VISUALISASI MOTIF BATIK JOMBANGAN JAWA TIMUR


Oleh :
Achmad Nur Kholis - S012308003 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Batik merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan. Keberadaannya telah bertahan hingga saat ini melalui aktivitas oleh perajin. Cerita rakyat juga menjadi satu budaya lisan yang berhubungan dengan batik sebagai media pelestarian. Kedua produk budaya dengan karakteristik yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan dalam aspek terciptanya motif sebagai seni visual tradisi. Kabupaten Jombang berada di Provinsi Jawa Timur yang menjadi satu daerah dengan hasil tekstil tradisi berupa batik. Melalui penggalian strategi penguatan Batik Jombang berbasis pada tematik cerita rakyat merupakan usaha untuk mempertahankan dan melestarikan tekstil tradisi warisan leluhur. Motif dan visual yang merepresentasikan unsur-unsur kemanusiaan, lingkungan, serta spiritual berdasarkan pada budaya lisan.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif eksploratif melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, kajian pustaka dan analisis karya. Proses penelitian didukung dengan pendekatan etnografi oleh James P. Spradley sebagai landasan untuk pengumpulan, pengelolaan, serta penyajian data melalui tahapan-tahapan dalam membangun kedekatan dengan masyarakat dan hubungan faktual lainnya. Pendekatan estetika dari Luca Iandoli dan Gieuseppe Zollo juga digunakan untuk mengkaji Batik Jombangan sebagai karya seni rupa tradisi dengan adanya nilai estetis serta filosofis. Pengkajian terkait estetika membantu mengemukakan bagian yang terlihat dan hubungan yang tidak tampak dari produk kebudayaan tersebut.

Batik Jombangan merupakan tekstil tradisi yang berasal dari Kabupaten Jombang Jawa Timur. Keberadaannya telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, hingga saat ini. Kabupaten Jombang yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan memengaruhi karakteristik produk budaya termasuk pada batik. Kain bermotif yang memiliki nilai keindahan, filosofi, dan makna mendalam berhubungan secara langsung dengan budaya lisan. Cerita rakyat seperti legenda, mite, dan dongeng merupakan bagian dari masyarakat lokal sebagai landasan dalam menjalani kehidupan. Kedekatan antara masyarakat yang hidup pada zaman saat ini dengan peradaban sebelumnya dihubungkan melalui cerita rakyat. Setiap lapisan peradaban dari zaman kerajaan hingga kolonial, meninggalkan sejarah yang tersimpan dalam wujud budaya lisan. Keberadaannya juga diperkuat dalam bentuk lainnya seperti tari-tarian, drama, bangunan bersejarah, nama/identitas daerah, dan sebagainya.

Proses pengulangan kebiasaan yang telah tersimpan dalam kebiasaan masyarakat menjadi strategi yang dilaksanakan secara tersirat dari proses penguatan tekstil tradisi. Kebudayaan merupakan bagian dari masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dalam keseharian. Perajin batik sebagai pelaku utama dalam pelestarian Batik Jombangan juga memberikan pengaruh penguatan, peningkatan, dan penyelarasan terhadap unsur lain. Kedekatan masyarakat dengan budaya tutur seperti cerita rakyat menjadi objek yang digambarkan dalam visual kain bermotif yang terus dilakukan secara eksplisit dan implisit. Keindahan motif dengan ciri khas daerah berupa kekuatan warna serta goresan canting merepresentasikan karakteristik masyarakat, sejarah, kebudayaan, kesenian, dan bidang lainnya. Cerita rakyat memiliki hubungan yang erat dengan eksistensi batik daerah. Kedua produk budaya tersebut saling terkoneksikan melalui konsistensi perajin dan elemen masyarakat lainnya. Diferensial yang menjadi keunggulan Batik Jombangan dengan tekstil tradisi dari daerah lainnya menjadi ciri khas serta identitas Kabupaten Jombang.