ABSTRAK
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana penerimaan penggunaan ChatGPT dalam dunia kepengarangan di Indonesia?; (2) Bagaimana resistansi para penulis sastra terhadap hasil karya tulis ChatGPT?; dan (3) Bagaimana posisi karya tulis hasil ChatGPT dalam dunia kepengarangan Indonesia?
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Memaparkan tentang penerimaan penggunaan ChatGPT dalam dunia kepengarangan di Indonesia; (2) Menjelaskan resistansi para penulis sastra terhadap hasil karya tulis ChatGPT; dan (3) Menjelaskan posisi karya tulis hasil ChatGPT dalam dunia kepengarangan Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data primer berasal dari beberapa penulis, yaitu Ahmad Fuadi, Saut Situmorang, Emi Suy, Marchella FP, dan Rissa Churria, serta dokumentasi ulasan mengenai penggunaan ChatGPT. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teknik interpretasi data melalui analisis wacana.
Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah: (1) posisi karya hasil ChatGPT tidak dianggap sebagai karya tulis yang autentik sebagaimana karya sastra konvensional, (2) mayoritas sastrawan Indonesia mengakui bahwa ChatGPT dapat menjadi alat bantu dalam proses penulisan, tetapi tidak dapat menggantikan peran dan kreativitas penulis.