Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga UNS terhadap perkuliahan blended learning di masa pandemi covid-19 tahun 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei untuk mengetahui persepsi perkuliahan blended learning. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dengan menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket Perceptions Of The Blended Learning Environment Questionnaire (PBLEQ) yang sudah dimodifikasi dan dibagikan melalui google form. Angket dibagi menjadi 3 faktor yakni; persepsi intergrasi perkuliahan blended learning, kontribusi blended learning dan tugas blended learning. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan faktor 1 mengenai persepsi intregasi perkuliahan blended learning menunjukkan; 10% sangat setuju, 51% setuju, 27% tidak setuju dan 12% sangat tidak setuju. Faktor 2 mengenai kontribusi blended learning menunjukkan; 17% sangat setuju, 63% setuju, 19% tidak setuju dan 1% sangat tidak setuju. Faktor 3 mengenai tugas blended learning menunjukkan; 11% sangat setuju, 59 % setuju, 25% tidak setuju dan 5% sangat tidak setuju. Secara keseluruhan persepsi mahasiswa tentang blended learning yakni; 2 mahasiswa atau 7% mengatakan sangat baik, 15 mahasiswa atau 50% mengatakan baik, 11 mahasiswa atau 37% mengatakan sedang, 2 mahasiswa atau 7% mengatakan kurang dan tidak terdapat mahasiswa yang mengatakan sangat kurang.
Kesimpulan pada hasil penelitian (1) faktor persepsi intregasi perkuliahan blended learning menunjukkan 61% mahasiswa menyatakan persepsi baik. Terutama pada Pandangan mahasiswa terhadap hubungan antara materi blended learning dan materi di kelas serta di dalam ujian. (2) faktor kontribusi blended learning menunjukkan 80% mahasiswa menyatakan persepsi baik. Dalam pandangan mahasiswa terhadap kontribusi siswa lain membantu pemahaman materi dan berdiskusi secara blended learning. (3) faktor tugas blended learning menunjukkan 70% mahasiswa menyatakan persepsi baik. Pandangan mahasiswa terhadap waktu pengerjaan tugas blended learning dan keseimbangan antara aktivitas blended learning dan tugas lain. Pembelajaran blended pada saat itu masih baru dan jarang diaplikasikan pada pembelajaran di kelas, melihat hasil penelitian persepsi separuh mahasiswa baik dan lebih dari seperempat berpersepsi sedang. Blended learning merupakan menjadi pilihan yang terbaik membuat proses pembelajaran cepat dan mudah.