Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Gram positif yaitu Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan tuberkulosis dengan rifampicin dan isoniazid membutuhkan periode waktu yang cukup lama dan memiliki potensi hepatotoksik dengan memengaruhi aktivitas enzim CYP450 di hati. Minyak ikan bandeng diduga memiliki efek hepatoprotektif karena kandungan asam lemak omega 3. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kombinasi minyak ikan bandeng dan silimarin dalam meningkatkan kinerja perlindungan hepar dengan parameter kadar protein total.
Penelitian ini menggunakan hewan percobaan tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi tujuh kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, negatif, silimarin tunggal, dosis tunggal minyak ikan bandeng 100 mg/KgBB/hari dan 300 mg/KgBB/hari, dosis kombinasi silimarin 50 mg/KgBBhari+minyak ikan bandeng 100 mg/KgBB/hari dan silimarin 50 mg/KgBBhari+minyak ikan bandeng 300 mg/KgBB/hari. Sampel uji diberikan secara oral. Perlakuan tikus hewan percobaan yaitu diinduksi dengan RFP+INH 100 mg/KgBB/hari. Pengukuran kadar protein total dilakukan secara post-test dengan pengambilan serum darah hewan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis tunggal dan kombinasi memberikan aktivitas hepatoprotektif dengan meningkatkan kadar protein total pada tikus yang diinduksi RFP+INH. Dosis kombinasi silimarin 50 mg/KgBBhari+minyak ikan bandeng 100 mg/KgBB/hari memiliki aktivitas yang lebih baik daripada dosis tunggal.