EVALUASI SEDIAAN SABUN CAIR KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya) DAN DAUN KERSEN (Muntingia
calabura) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis ATCC 12228
DWI NURMA WIDAYANTI
Prodi D3 Farmasi, Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret
INTISARI
Sabun cair merupakan sediaan topikal yang digunakan untuk mengatasi masalah kulit yang disebabkan adanya aktivitas bakteri. Pengobatan antibakteri dari bahan alam dapat menggunakan daun pepaya (Carica papaya) dan daun kersen (Muntingia calabura). Ekstrak etanol daun pepaya dan daun kersen memiliki sifat antibakteri karena mengandung senyawa tanin, flavonoid dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi kombinasi ekstrak etanol daun pepaya dan daun kersen terhadap evaluasi fisika dan kimia sediaan sabun cair serta mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228.
Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan ekstrak metode maserasi, pembuatan sabun cair metode pemanasan dilanjutkan evaluasi sabun cair meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa, uji kadar air serta uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Perbandingan kandungan ekstrak etanol daun pepaya : daun kersen yaitu formula 1 (4:5), formula 2 (4,5:4,5), formula 3 (3:6), kontrol negatif dan kontrol positif dettol. Data diameter daya hambat dianalisis menggunakan uji statistik One-Way ANOVA dan Pos Hoc.
Sediaan sabun cair kombinasi ekstrak etanol daun pepaya dan daun kersen memiliki pengaruh terhadap hasil uji organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa namun tidak mempengaruhi uji kadar air. Hasil uji aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat rata-rata maksimal pada formula 3 yaitu 21,44 mm.