Penelitian ini dilatar belakangi oleh penemuan studi lapangan bahwa proses pengeluaran barang impor dari PT Innagroup memerlukan PT Berkah Baahri Makmur sebagai freight forwarder untuk pengeluaran barang impor yang melalui tahapan pemeriksaan fisik barang dan penelitian dokumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari PT Berkah Bahari Makmur sebagai freight forwarder dalam pengeluaran barang impor jalur merah. Penulis juga menguraikan mengenai kendala yang dihadapi PT Berkah Bahari Makmur ketika proses pengeluaran barang dan upaya mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan data yang diperoleh dari wawancara terstruktur dan dokumentasi. Subyek penelitian ini yaitu General Manager dari PT Berkah Bahari Makmur dan karyawan bagian pengurusan impor barang PT Berkah Bahari Makmur yang diperoleh dengan convenience sampling.
Hasil penelitian ini adalah mengetahui peran freight forwarder ketika menangani impor kain pada jalur merah yaitu menjadi perwakilan dari pemilik barang. Selain itu freight forwarder memiliki peran dalam menyiapkan dokumen kelengkapan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk dikirim ke Bea Cukai. Dalam proses penanganan impor diperlukan dokumen dalam membantum pengurusan arus barang. Penanganan impor kain pada jalur merah terdapat hambatan, seperti: a) Pemeriksaaan barang impor yang masuk jalur merah Bea Cukai tergolong lama. Hal ini dapat diatasi dengan freight forwarder melakukan follow up kepada Bea Cukai terkait lamanya barang yang masuk jalur merah; b) Penumpukan container pada jalur merah, hal ini dapat diatasi dengan mengkoordinasi antar instansi yang berkaitan diintensifkan supaya mempercepat penyelesaian dalam penumpukan container.