;
Peperomia pellucida (L.)
Kunth, yang banyak dimanfaatkan sebagai makanan dan obat tradisional di
Indonesia, memiliki potensi sebagai edible coating karena berbagai
komponen bioaktifnya. Penelitian ini berfokus pada pemilihan ekstrak terbaik,
formulasi dan optimalisasi edible coating melalui enkapsulasi, aplikasi edible
coating pada apel malang, serta identifikasi kandungan senyawa daun sirih
cina menggunakan UHPLC-HRMS dengan analisis PCA dan PLSDA. Ekstrak terpilih untuk diformulasikan adalah
ekstrak etanol 70% (Et70). Formula optimum edible coating dibuat dengan enkapsulasi menggunakan 3,5%
ekstrak, 2,5% kitosan, dan 2% NaTPP, dengan efisiensi enkapsulasi pada
polifenol dan flavonoid masing-masing sebesar 86,25% ± 0,02 dan 83,30% ± 0,04. Keberhasilan enkapsulasi dikonfirmasi
dengan analisis FTIR, SEM, cryo-TEM, PSA, dan NMR. Ekstrak
terenkapsulasi
kitosan-NaTPP yang diaplikasikan pada apel malang dengan variasi waktu pencelupan (1, 5, dan 10 menit) dapat
meningkatkan kualitas umur simpan dengan mengurangi perubahan fisik maupun
kimia selama 15 hari. Kondisi terbaik didapatkan pada aplikasi pencelupan selama 1 menit.
Hasil identifikasi UHPLC-HRMS dengan analisis PCA dan PLSDA menunjukkan senyawa
asam amino, polifenol, flavonoid, dan terpenoid merupakan metabolit yang paling
banyak ditemukan dan berperan dalam aktivitas antioksidan dan penghambatan
enzim pada ekstrak dan fraksi daun sirih cina. Studi ini menunjukkan bahwa
ekstrak daun sirih cina yang memiliki kandungan fitokimia, aktivitas
antioksidan, dan penghambatan enzim yang tinggi dapat digunakan
sebagai edible coating untuk
memperpanjang umur simpan apel
malang.