Penelitian
ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang kritikus terhadap teks Pramoedya
Ananta Toer, perspektif kritikus terhadap karya-karya Pramoedya Ananta Toer,
dan isi tanggapan kritikus terhadap teks "Perempuan". Data yang
diperoleh lebih mementingkan aspek kualitas, metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif deskriptif. Objektif penelitian ini adalah teks
yang diterima karya Pramoedya Ananta Toer oleh kritikus mancanegara, dan objek
formalnya adalah horizon harapan pembaca terhadap perempuan dalam karyanya. Data
penelitian ini terdiri dari dua bagian: data primer, yang mencakup horizon
harapan dalam Estetika Resepsi sastra Hans Robert Jauss, dan data sekunder,
yang mencakup teks kritikus mancanegara terhadap perempuan dalam karya
Pramoedya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan
catat.
Hasil dari penelitian ini yaitu, sudut pandang kritikus dipengaruhi oleh perspektif mereka yang berbeda. A. Teeuw memiliki perspektif romantik struktural, sedangkan perspektif Keith Foulcher historis, sosiologis, dan politik. Keith Foulcher melihat perempuan sebagai kacamata modernitas, sebuah konsep yang sebanding dengan cara feminis barat membangun perempuan. Teeuw, di sisi lain melihat perempuan dalam karya Pramoedya menggunakan narasi struktural dan romantik. Teeuw menunjukkan keindahan dan kedalaman emosional pada cerita Pramoedya. Dalam analisisnya tentang karya Pramoedya, Teeuw menggambarkan elemen-elemen tersebut bekerja sama untuk membuat narasi identitas perempuan yang kompleks. Hasil horizon harapan Teeuw dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan sejarah. Dilihat dari buku tersebut, Teeuw memandang perempuan sebagai bentuk perlawanan terhadap kebiasaan patriarki dan sebagai simbol perjuangan untuk ketidakadilan.