ANALISIS USAHA ITIK PETELUR DI KELOMPOK TERNAK ITIK
BINA MANDIRI, KALANGAN, AMBARTAWANG, MUNGKID,
MAGELANG, JAWA TENGAH
Muhammad ‘Irfaan Al Fauzi
H4119027
ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi untuk mengisi pemenuhan kebutuhan telur
dalam negeri, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri peternakan itik
petelur. Salah satu faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha peternakan itik
petelur dalam mengisi pangsa pasar adalah tata laksana pemeliharaan yang baik.
Analisis kelayakan usaha yang baik dan konsisten dapat mempengaruhi pendapatan
suatu industri peternakan itik petelur yang sedang dijalankan. Kelompok Ternak
Itik Bina Mandiri merupakan salah satu peternakan itik petelur yang sedang
mengembangkan usahanya hingga saat ini. Tujuan tugas akhir yaitu menambah
wawasan, mengetahui tata laksana pemeliharaan itik petelur dan melakukan analisis
usaha di Kelompok Ternak Itik Bina Mandiri. Materi yang digunakan itik
Magelang, pakan yang meliputi pakan konsentrat, kandang starter, grower dan
layer, catatan dari perusahaan, limbah yang dihasilkan, alat tulis, timbangan, alat
dokumentasi, dan lembar daftar pertanyaan wawancara. Metode yang digunakan
adalah interview, observasi, praktiklapangan secara langsung dan penelusuran
pustaka. Jenis pakan yang diberikan yaitu berupa konsentrat. Perkandangan yang
diterapkan berupa kandang postal dengan tipe atap gable. Rata-rata telur itik dengan
jenis itik magelang yaitu 70,24%/periode. Limbah kotoran ternak belum dilakukan
pengolahan tetapi langsung diaplikasikan pada sawah di sekitar peternakan.
Pemasaran dilakukan secara offline dengan datang langsung ke pasar. Usaha
peternakan itik petelur di Kelompok Ternak Itik Bina Mandiri dapat dikatakan
layak untuk dijalankan, sesuai dengan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,64, Break
Even Point (BEP) unit 77.945 butir dan Payback Period of Credit (PPC) 1,4 tahun.
Tata laksana pemeliharaan di Kelompok Ternak Itik Bina Mandiri sudah berjalan
baik namun pada Management Kesehatan perlu dilakukan evaluasi pada
penanganan penyakit dan pemberian obat atau vaksin pada hewan dan tata laksana
pengolahan limbah yang belum dilakukan.