Kasus bullying di kalangan remaja merupakan permasalahan yang terus muncul dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah. Permasalahan bullying tentunya layak untuk mendapatkan perhatian agar timbul sebuah kesadaran dalam upaya tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dalam berbagai macam cara. Salah satunya melalui serial drama yang dapat memberikan informasi yang bersifat edukatif bagi penontonnya. Serial drama menjadi salah satu media massa yang dapat dimanfaatkan sebagai alat penyebaran informasi sekaligus hiburan. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana pengemasan pesan-pesan perlawanan terhadap tindakan bullying yang direpresentasikan dalam serial drama Weak Hero Class 1 berdasarkan Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan paradigma interpretif yang menegaskan pentingnya konteks, makna, dan interpretasi subjektif. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa wacana pesan-pesan perlawanan mayoritas direpresentasikan dalam bentuk perlawanan defensif dan agresif. Perlawanan tersebut dilakukan Si-Eun sebagai upaya perlindungan diri terhadap tindakan bullying. Berdasarkan perlawanan yang dilakukan muncul wacana mengenai pesan pentingnya menumbuhkan keberanian yang dapat memengaruhi sikap percaya diri korban bullying.
