Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
karakteristik pengguna layanan transportasi commuter line Solo-Yogyakarta di Kota
Solo (2) Mengetahui kualitas pelayanan commuter line Solo-Yogyakarta yang
dirasakan oleh pengguna transportasi (3) Mengetahui pola perjalanan pengguna
transportasi harian commuter line Solo-Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah
komparatif kuantitatif analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ialah
pengguna jasa commuter line yang berangkat dari Stasiun Solo Jebres,
Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Purwosari. Teknik pengambilan sampel
menggunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, kuesioner, dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah Pertama, mayoritas pengguna
layanan commuter line Solo-Yogyakarta di Kota Solo adalah berusia antara
18 hingga 40 tahun, dengan persentase terbesar berasal dari Kota Surakarta
(65,56%), sebagian besar bekerja sebagai karyawan swasta, menggunakan kendaraan
motor sebagai moda transportasi utama. Kedua, Pengguna commuter line menilai
kualitas pelayanan yang diberikan oleh commuter line Solo-Yogyakarta
baik sesuai harapan penggunanya, namun beberapa indikator perlu ditingkatkan di
stasiun utama seperti Solo Jebres, Balapan, dan Purwosari. Ketiga, pola
perjalanan pengguna transportasi harian commuter line Solo-Yogyakarta mayoritas
perjalanan dengan tujuan bekerja dan berwisata, terutama menuju Stasiun
Yogyakarta sebagai tujuan utama serta terdapat peningkatan jumlah pengguna di
siang hari, yang sebagian besar untuk berwisata. Berdasarkan analisis
karakteristik, kualitias pelayanan, dan pola perjalanan dapat disimpulkan
mayoritas penguna adalah karyawan swasta dan pelajar/mahasiswa berusia 18-40
tahun, memilih layanan ini karena efisiensi dan kenyamanannya dibandingkan
kendaraan pribadi, dengan Stasiun Yogyakarta sebagai tujuan utama untuk
berbagai keperluan, meskipun secara umum kualitas layanan dinilai baik,
terdapat beberapa aspek yang perlu perbaikan seperti jumlah kereta, keterbukaan
terhadap kritik, dan jaminan jarak keberangkatan, serta terdapat peningkatan
perjalanan wisata pada siang hari.