Ciplukan (Physalis angulata L.) adalah tanaman obat yang memiliki beragam
khasiat bagi kesehatan manusia, namun sering dianggap sebagai gulma. Ciplukan
memiliki potensi besar sebagai komoditas buah yang belum banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ilmiah telah mengidentifikasi
senyawa-senyawa metabolit sekunder pada buah ciplukan seperti saponin,
polifenol, dan flavonoid. Penggunaan GA3 dan volume penyiraman juga
perlu diperhatikan agar memberikan hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh berbagai konsentrasi GA3 dan volume
penyiraman yang dapat meningkatkan pertumbuhan, hasil, dan kandungan flavonoid
ciplukan.
Penelitian dilaksanakan pada Juni-September 2023. Penelitian bertempat di Rooftop gedung C lantai 3 (98 mdpl) FP UNS, Laboratorium Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Yogyakarta, dan CV. Chem-Mix Pratama Yogyakarta. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu Konsentrasi GA3 (0 ppm; 15 ppm; 30 ppm; 45 ppm). Faktor kedua yaitu Volume Penyiraman (50% KL; 75% KL; 100% KL). Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah bunga, panjang akar terpanjang, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, umur berbuah, jumlah buah, bobot buah per tanaman dengan kelopak, bobot buah per tanaman tanpa kelopak, bobot per buah dengan kelopak, bobot per buah tanpa kelopak, kandungan flavonoid. Data dianalisis ragam (ANOVA) uji F taraf kepercayaan 95% dilanjutkan DMRT taraf kepercayaan 95% untuk membandingkan respon antar perlakuan. Keeratan hubungan antar variabel diuji menggunakan analisis korelasi.
Kombinasi terbaik pada penelitian ini yaitu konsentrasi GA3 45 ppm dan volume penyiraman 75% KL pada kandungan flavonoid ciplukan. Konsentrasi GA3 15 ppm menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah daun terbaik. Konsentrasi GA3 45 ppm menghasilkan umur berbunga, jumlah bunga, umur berbuah, jumlah buah, bobot buah per tanaman dengan dan tanpa kelopak, serta bobot per buah dengan dan tanpa kelopak yang terbaik. Volume penyiraman 50% KL menghasilkan umur berbunga dan umur berbuah tercepat. Volume penyiraman 75% KL menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah daun terbaik. Volume penyiraman 100% KL menghasilkan bobot segar brangkasan dan bobot kering brangkasan.