;
Nodi Herhana. 2024. Penguatan Literasi Digital Siswa Melalui Eksplorasi
Keberagaman Kuliner Dengan Menggunakan Pembelajaran Kontekstual Pada
Pendidikan Pancasila. Tesis. Pembimbing: Dr. Rusnaini, M.Si. Kopembimbing:
Dr. Muh. Hendri Nuryadi, M.Sc. Program Studi Magister Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu: 1) mendeskripsikan penguatan
literasi digital siswa melalui eksplorasi keberagaman kuliner dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual pada Pendidikan Pancasila; 2) mendeskripsikan hambatan
penguatan literasi digital siswa melalui eksplorasi keberagaman kuliner dengan
menggunakan pembelajaran kontekstual pada Pendidikan Pancasila.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan strategi
studi kasus. Sumber data primer adalah hasil wawancara dengan Siswa dan Guru
Pendidikan Pancasila dan hasil observasi oleh guru observer. Sumber data sekunder
yaitu hasil dokumentasi yang dapat memperkaya data primer. Wawancara dilakukan
kepada delapan siswa kelas XI Kuliner 1 dan satu guru Pendidikan Pancasila.
Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik mengukur validitas data. Dalam
menganalisis data yang terkumpul dari hasil wawancara, observasi maupun
dokumentasi, peneliti menginterpretasikan dengan menggunakan metode kualitatif
yaitu: 1) pengumpulan data; 2) kondensasi data; 3) penyajian data; dan 4)
penyimpulan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Penguatan literasi digital siswa
dapat dilakukan melalui eksplorasi keberagaman kuliner dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual pada Pendidikan Pancasila. Penguatan tersebut dapat
dilakukan dengan tiga langkah yaitu: (1) perancangan penguatan literasi digital, (2)
penerapan eksplorasi keberagaman kuliner, (3) evaluasi pembelajaran kontekstual.;
2) Hambatan di klasifikasikan menjadi dua, yaitu hambatan siswa dan hambatan
guru. Masing-masing hambatan siswa dan guru juga terbagi dua, yaitu hambatan
internal dan hambatan eksternal. Hambatan internal siswa antara lain: mengantuk
ketika pembelajaran di kelas, kurang disiplin saat berangkat ke lokasi eksplorasi,
belum menyiapkan pertanyaan yang cukup untuk wawancara. Hambatan eksternal
siswa diantaranya: jaringan internet di sekolah belum merata, sebagian anggota
kelompok kurang aktif saat berdiskusi, terkendala jarak tempat tinggal antar siswa
yang jauh, cuaca yang kurang mendukung (hujan) saat hari eksplorasi, silaunya
sinar matahari yang masuk ke kelas. Hambatan internal guru yaitu penyusunan
modul ajar baru membutuhkan waktu yang lama. Hambatan eksternal guru yaitu
sebagian siswa kurang fokus menerima materi dari guru. Implikasi dari penelitian
ini yaitu eksplorasi keberagaman kuliner bisa membuat siswa memiliki pengalaman
belajar yang bermakna, selain itu melalui kegiatan eksplorasi di luar kelas siswa
juga dapat meningkatkan peran aktif dalam pemecahan masalah yang ada di
kelompoknya dan masyarakat.