Abstrak


Evaluasi Pelaksanaan Program Kartu Tani Dalam Pendistribusian Pupuk Bersubsidi Pada Kelompok Tani Di Kecamatan Kebakkramat


Oleh :
Destrian Sofiana - H0420023 - Fak. Pertanian

Adanya kendala dalam pendistribusian pupuk bersubsidi, seperti kelangkaan pupuk, fluktuasi harga, dan ketidaktepatan sasaran. Pemerintah menetapkan kebijakan kartu tani sebagai alat pembayaran pupuk bersubsidi. Untuk mengukur keberhasilan program serta mengetahui dampak dan rencana tindak lanjut program maka dilakukan evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel informan secara purposive dan snowball. Model evaluasi yang digunakan adalah CIPP (Context, Input, Process, Product). Proses pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian diperoleh tiga (3) kriteria evaluasi yaitu sudah tercapai, kurang tercapai, dan belum tecapai yang didasarkan pada petunjuk teknis pengelolaan pupuk bersubsidi tahun anggaran 2023. Didapatkan pada aspek context sudah tercapai karena sudah sesuai arahan petunjuk teknis yaitu legalitas program yang sah dan pelaksana program yang terdiri dari dari sasaran utama, pembantu pemerintah, dan kondisi sosial ekonomi. Pada aspek input sudah tercapai karena sesuai dengan arahan petunjuk teknis pengelolaan pupuk bersubsidi dimana terdapat SDM atau semua pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan kartu tani, sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan program, serta anggaran yang berasal dari APBN dan APBD. Aspek process dinilai kurang terpenuhi karena pada proses mekanisme pembayaran tidak sesuai dengan arahan petunjuk teknis. Aspek product dinilai sudah terpenuhi karena sesuai dengan arahan dari petunjuk teknis pengelolaan pupuk bersubsidi dimana mengukur ketercapaian program menggunakan 6 asas tepat, yaitu tepat harga sesuai dengan HET, tepat jumlah terkait dosis pemupukan yang sesuai anjuran pemerintah, tepat jenis terkait kesesuaian pupuk dengan kebutuhan lahan, tepat waktu dalam pendistribusian pupuk, tepat tempat dalam penebusan pupuk (KPL), dan tepat mutu terkait nutrisi yang didapat sesuai etiket kemasan pupuk. Dampak program ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan kelembagaan. Rencana tindak lanjut program bahwa program akan dilanjutka dengan koreksi serta penyesuaian dan perbaikan terkait sistem penebusan pupuk bersubsidi