Mahasiswa Papua menghadapi tantangan penyesuaian diri dalam keadaan baru, demikian halnya dengan masyarakat akademik di pulau Jawa. Dalam situasi tersebut, banyak dilaporkan kasus diskriminasi. Diskriminasi ini dikhawatirkan mempengaruhi academic efficacy mahasiswa Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengalaman diskriminasi etnis dengan academic efficacy mahasiswa Papua yang sedang studi di Pulau Jawa. Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknikĀ purposive dan snowball sampling. Kriteria inklusi partisipan adalah mahasiswa aktif tingkat Diploma dan Sarjana ber-etnis Papua yang sedang studi di Pulau Jawa dengan lama studi minimal satu tahun. Data terkumpul dari total 99 responden dengan sebaran di Banten (n=3; 3,03%), Jawa Timur (n=4; 4,04%), Jawa Barat (n=6; 6,06%), DKI Jakarta (n=7; 7,07%), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (n=21; 21,21%), dan dari Jawa Tengah (n=58; 58,59%). Rerata skor diskriminasi etnis sebesar 44,84 (SD=23,46) dan rerata skor academic efficacy adalah 20,33 (SD=4,34). Uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara pengalaman diskriminasi etnis dengan academic efficacy partisipan (r=-0,31; p<0>academic efficacy. Guna mencegah diskriminasi etnis dan mengurangi dampaknya, diperlukan upaya komprehensif dan sistemik dari mahasiswa, tenaga pendidik, dan institusi pendidikan.