Mahasiswa calon dosen Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dituntut untuk memiliki High Order Thinking Skills (HOTS), khususnya keterampilan berargumentasi. Ini sesuai dengan yang tercantum didalam permendikbud No.3 tahun 2020 mengenai Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) juga bermanfaat meningkatkan kemampuan bertahan hidup dimasa depan. Tapi realita saat ini pembelajaran berbasis HOTS masih belum optimal hingga keterampilan berargumentasi mahasiswa masih rendah. Mengatasi kesenjangan antara harapan dan fakta maka dikembangkan model pembelajaran Emotional Game Hypothetical Inquiry Learning (EGHIL). Rumusan masalah didalam penelitian ini ialah bagaimanakah karakteristik model pembelajaran Emotional-Game-Hypothethical Inquiry Learning (EGHIL)?, bagaimanakah kelayakan model pembelajaran Emotional-Game-Hypothetical Inquiry Learning (EGHIL)?, bagaimanakah keefektifan model pembelajaran Emotional-Game-Hypothetical Inquiry Learning (EGHIL)?. Tujuan penelitian ini ialah mengembangkan karakteristik, menguji kelayakan serta keefektifan model pembelajaran EGHIL untuk memberdayakan keterampilan berargumentasi sosiosaintifik mahasiswa. Metode Penelitian menggunakan DBR (Design Based Research). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Model EGHIL untuk memberdayakan keterampilan berargumentasi diterapkan melalui sintaks (Questioning with sensitive topic which evokes emotion, predicting, verification, resolving and application); 2) Model EGHIL yang dikembangkan dinyatakan valid dari uji validitas isi 11 ahli expert judgment, validitas item menggunakan analisa quest memperlihatkan sebanyak 62 soal yang memiliki kriteria 0,30 ≤ nilai pt biserial ≤ 0,70 diterima. Validitas konstruk yang dianalisis menggunakan lisrel menunjukan nilai t hitung>nilai t-tabel didalam taraf signifikansi α=0,05 dan derajat bebas senilai 1,67. Artinya terdapat kecocokan setiap butir kepada keterampilan berargumentasi mahasiswa. Serta reliabilitas dengan kategori tinggi senilai 0,87 dan >0,50. Kelayakan model EGHIL sangat baik dari keterlaksanaan pembelajaran mencapai 90%, respon dosen senilai 84,33?n respon mahasiswa senilai 81,17 %, menunjukan model EGHIL praktis serta menarik; 3) Model EGHIL efektif untuk memberdayakan keterampilan berargumentasi dari indikator Teacher Assesment oriented Framework (TAF) terutama sintaks VER (Verification).