Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk
dan jenis kesalahan berbahasa, (2) mendeskripsikan penyebab kesalahan berbahasa,
dan (3) mendeskripsikan upaya meminimalisasi kesalahan berbahasa. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Sumber
data penelitian ini meliputi dokumen (teks artikel ilmiah populer siswa VIII A SMP
Negeri 1 Kebakkramat) dan informan (10 siswa VIII A, guru bahasa Indonesia kelas
VIII A). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara. Teknik uji validitas data
yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan
teknik analisis mengalir. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,
bentuk dan jenis kesalahan berbahasa diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kesalahan
fonologi, kesalahan morfologi, dan kesalahan sintaksis. Kesalahan fonologi yang
ditemukan diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain kesalahan penghilangan
fonem, kesalahan perubahan fonem, kesalahan penambahan fonem. Kesalahan morfologi yang ditemukan, antara lain bunyi yang seharusnya
luluh tidak diluluhkan, kesalahan pemakaian afiks tidak tepat, kesalahan penyingkatan
morf, kesalahan penggantian morf. Kesalahan sintaksis diklasifikasikan menjadi dua (frasa dan kalimat). Kesalahan frasa yang
ditemukan, antara lain kesalahan penggunaan preposisi tidak tepat, kesalahan penggunaan
unsur yang berlebihan, kesalahan penjamakan ganda, kesalahan pemakaian bahasa daerah.
Kesalahan kalimat yang ditemukan, antara lain kesalahan kalimat tidak bersubjek,
kesalahan kalimat ambigu, kesalahan penggunaan kata tanya tidak diperlukan,
kesalahan penggunaan bahasa asing. Kedua, penyebab kesalahan berbahasa, yaitu
siswa mengetahui KBBI dan EYD tetapi tidak tahu cara menerapkannya dalam tulisan,
siswa tidak mau bertanya kepada guru, guru kurang memberikan latihan praktik menulis,
guru kurang dalam membahas penulisan siswa, waktu yang tersedia untuk menulis kurang
karena bergantian dengan mata pelajaran lain. Ketiga, solusi kesalahan berbahasa,
yaitu bimbingan tambahan dari guru dan teman sebaya, guru lebih aktif memancing
siswa untuk bertanya, guru memberikan latihan praktik menulis khusus untuk pembenahan
tulisan siswa, guru berusaha meluangkan waktu di setiap pertemuan untuk membahas
tata bahasa dalam tulisan siswa, guru memberikan waktu tambahan di luar jam pelajaran.