Abstrak


SEPATU HAK TINGGI SEBAGAI REPRESENTASI FEMINITAS PEREMPUAN MODERN DALAM SENI KERAMIK


Oleh :
Fajar Fatmawati - C0620017 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Fajar Fatmawati. C0620017. 2024. Sepatu Hak Tinggi Sebagai Representasi Feminitas Perempuan Modern Dalam Seni Keramik. Skripsi S-1 (Minat Kajian Seni), Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Univesitas Sebelas Maret.

Penciptaan seni ini, merujuk pada objek sepatu hak tinggi sebagai ide penciptaan seni. Karya seni sepatu hak tinggi tidak dibuat dalam bentuk sepasang, melainkan hanya dibuat sebelah saja. Penciptaan karya sepatu hak tinggi memiliki makna representasi perempuan yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan menjadi suatau pemahaman umum pada masyarakat itu sendiri bahwa perempuan dianggap sebagai mahkluk yang dituntut untuk menjadi sempurna dalam artian sempurna dalam kecantikan. Standarisasi masyarakat terhadap kecantikan perempuan menjadikan perempuan merasa kurang percaya diri dan memiliki pemikiran bahwa perempuan harus menjadi wujud yang cantik. Pembutan karya ini menggunakan media keramik dengan metode penciptaan Gustami. Metode penciptaan Gustami menggunakan tiga tahap yaitu tahap eksplorasi (penggalian sumber ide dan pengumpulan sumber referensi), tahap perancangan (visualisasi gagasan dalam bentuk deskripsi verbal dengan beberapa pertimbangan dari berbagai aspek meliputi aspek material, aspek teknik, aspek estetika, dan diteruskan dalam sketsa alternatif) dan tahap perwujudan (mewujudkan satu sketsa alternatif kedalam bentuk karya). Hasil dari penciptaan ini menciptakan sepatu hak tinggi dengan beragam wujud dengan keragaman perlakuan setiap objeknya. Penciptaan ini dimaksud untuk merepresentasikan pandangan masyarakat kepada kaum perempuan khususnya penampilan. Hasil penciptaan karya keramik ini juga menunjukkan elemen-elemen dari karya yang di hasilkan. Penulis berharap melalui penciptaan karya seni ini dapat membuat penikmat seni dan masyarakat paham akan makna representasi dari karya keramik sapatu hak tinggi, serta sadar akan pandangan kepada perempuan untuk tidak dipandang  sebelah mata.