Negara Indonesia telah menetapkan landasan hukum untuk melindungi hak anak, namun pada implementasinya perlindungan hak anak masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu permasalahan utama ialah adanya pelanggaran berupa tindak kekerasan terhadap anak, yang terjadi baik di tingkat nasional maupun daerah. Pada kurun waktu satu tahun terakhir, Kota Surakarta mengalami peningkatan kasus tindak kekerasan terhadap anak.
Menanggapi permasalahan tersebut, inisiatif berinovasi diluncurkan dalam bentuk penciptaan karya iklan layanan masyarakat guna mendorong perubahan perilaku dan mengubah persepsi masyarakat terhadap isu kekerasan anak. Melalui pendekatan edukatif, pembuatan iklan layanan masyarakat (ILM) ini dikemas dengan tiga format yang berbeda yaitu, audio visual, audio dan visual, serta dipublikasikan di platform media sosial.
Untuk itu, penulis dalam hal ini mengambil peran sebagai Sutradara, pembuatan iklan layanan masyarakat perlindungan anak, bertugas memimpin serta mengawasi proses dari awal produksi hingga pasca produksi, memastikan iklan layanan masyarakat tersebut tepat guna.
