Gender equity mengacu pada keadilan dalam distribusi sumber daya, kesempatan, dan tanggung jawab antara pria dan wanita tanpa diskriminasi gender. Meskipun DKI Jakarta memiliki indeks kesenjangan gender rendah, peningkatan kesenjangan tetap terjadi (BPS, 2023). Wanita sering menghadapi diskriminasi halus yang menghambat karier mereka di sektor industri dan organisasi. Persepsi gender equity penting karena mempengaruhi sikap dan tindakan dalam organisasi, yang berdampak pada employee engagement. Penelitian ini mengkaji hubungan antara perceived gender equity dengan employee engagement di Puskesmas Kebon Jeruk. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 97 karyawan Puskesmas Kebon Jeruk yang memenuhi kriteria sudah bekerja minimal selama 1 tahun. Skala Perceived Gender Equity (r = .922) dan skala Employee Engagement (r = .963) digunakan sebagai alat ukur penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara perceived gender equity dengan employee engagement pada karyawan Puskesmas Kebon Jeruk. Hasil analisis menggunakan Product Moment Pearson menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan antara perceived gender equity dengan employee engagement pada karyawan Puskesmas Kebon Jeruk dengan nilai korelasi sebesar .334 (p < .05). Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu bahwa perceived gender equity memiliki pengaruh positif terhadap employee engagement, dan menambah bukti empiris pada literatur yang ada.