Abstrak
Efektivitas metode pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA negeri di kabupaten Ngawi ditinjau dari kemampuan awal fisika
Oleh :
Ratna Purwitasari - S810908412 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui metode yang menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik, metode SAVI atau metode demonstrasi.2. Untuk mengetahui kemampuan awal yang menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik, siswa-siswa yang .memiliki kemampuan awal tinggi atau siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. 3. Untuk mengetahui pada metode SAVI, yang menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik, siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi atau siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. 4. Untuk mengetahui pada metode demonstrasi, yang menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik, siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi atau siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.5. Untuk mengetahui pada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, prestasi belajar fisika lebih baik, metode SAVI atau metode demonstrasi. 6. Untuk mengetahui pada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, prestasi belajar fisika lebih baik, metode SAVI atau metode demonstrasi.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2009/2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi terdiri dari seluruh kelas X pada SMA Negeri di Kabupaten Ngawi yang terdiri dari kelas X SMA Negeri 1 Jogorogo yang berjumlah 6 kelas dan seluruh kelas X pada SMA Negeri 1 Sine berjumlah 6 kelas. Sampel penelitian terdiri dari 1 kelas pada kelas X SMA Negeri 1 Jogorogo sebagai kelompok eksperimen dan 1 kelas pada kelas X SMA Negeri 1 Sine sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik “Cluster Random Sampling”. Instrumen untuk mengambil data menggunakan tes kemampuan awal fisika dan tes prestasi belajar fisika. Validas tes kemampuan awal fisika dan tes prestasi belajar fisika diuji dengan validitas isi yang diteliti oleh validator dan untuk mengetahui validitas juga menggunakan rumus product momen dari Pearson. Sedangkan untuk uji reabilitas menggunakan rumus KR-20. Hasil uji validitas tes kemampuan awal siswa dari 30 soal yang valid 27 soal yang tidak valid 3 soal. Hasil untuk uji validitas tes prestasi belajar fisika dari 30 soal yang valid 28 yang tidak valid 2 soal. Untuk uji reliabilitas soal tes kemampuan awal fisika dan prestasi belajar fisika diperoleh hasil bahwa semua butir realibel.
Pengujian hipotesis menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua jalan dengan sel tidak sama pada taraf signifikansi 5%. Sebelumnya, dilakukan uji persyaratan analisis yaiti uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett.
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: (1).Metode pembelajaran SAVI dapat menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik daripada metode demonstrasi.(2)Siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik daripada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.(3)Pada metode pembelajaran SAVI, siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik daripada siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.(4)Pada metode pembelajaran demonstrasi, siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar fisika yang sama dengan siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.(5)Pada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, metode pembelajaran SAVI dapat menghasilkan prestasi belajar fisika lebih baik daripada metode pembelajaran demonstrasi.(6)Pada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, metode pembelajaran SAVI menghasilkan prestasi belajar fisika yang sama dengan prestasi belajar pada metode pembelajaran demonstrasi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru SMA Negeri di Kabupaten Ngawi dalam memilih metode pembelajaran dan juga guru memperhatikan kemampuan awal siswa yang berbeda.