Penelitian ini berfokus pada pengembangan konten kreatif yang bersifat edukatif
dan interaktif untuk meningkatkan kesadaran pemustaka mengenai pentingnya
menjaga fasilitas perpustakaan. Pengembangan konten ini dilakukan dengan
melibatkan berbagai stakeholder, termasuk mahasiswa dan staf perpustakaan, guna
memastikan bahwa pesan yang disampaikan relevan dan efektif dalam mengubah
perilaku pemustaka. Konten kreatif yang dikembangkan meliputi video edukasi
untuk menarik perhatian dan mengingatkan perilaku yang bertanggung jawab
dalam menggunakan fasilitas perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tahapan pengembangan konten kreatif sebagai upaya pencegahan
vandalisme koleksi tercetak di UPA Perpustakaan Universitas Jember.
Pengembangan konten kreatif sebagai upaya pencegahan vandalisme koleksi
tercetak di UPA Perpustakaan Universitas Jember menjadi rumusan dalam
penelitian ini. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
dengan model ADDIE. Dengan metode ini, diharapkan dapat tercipta konten yang
tidak hanya informatif tetapi juga memiliki daya tarik yang kuat, sehingga dapat
memotivasi perubahan perilaku di kalangan pemustaka. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa tahapan pengembangan konten kreatif sebagai strategi
pencegahan vandalisme dilakukan menjadi 5 tahapan. Pertama, analisis kebutuhan
(analyze), hasil dari angket analisis kebutuhan menunjukkan bahwa mayoritas
pemustaka, pustakawan dan staf setuju dengan pembuatan konten video edukasi
tentang vandalisme dengan mayoritas menilai bahwa video lebih efektif
dibandingkan gambar dan tulisan. Kedua, perencanaan produk (design), tahap
perencanaan mencakup pembuatan konsep, penulisan naskah, dan penyusunan alur
cerita video. Ketiga, pengembangan produk (development), pengembangan produk
melibatkan perekaman video di berbagai lokasi di UPA Perpustakaan Universitas
Jember, menggunakan peralatan sederhana seperti kamera handphone dan tripod,
dan proses editing. Keempat, uji validasi (implement), video yang dihasilkan diuji
validasinya oleh ahli teknologi informasi dan pustakawan dengan hasil yang
menunjukkan bahwa video memenuhi standar kualitas yang baik, terutama dalam
hal visual, tata letak, dan penggunaan bahasa. Kelima, analisis data uji validasi dan
revisi (evaluate), hasil evaluasi dari analisis data uji validasi menunjukkan bahwa
video konten pencegahan vandalisme di perpustakaan dinyatakan layak digunakan
berdasarkan penilaian dari kedua validator.