Abstrak


Laboratorium Sejarah Univet (Rumah Arca) Sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri 3 Sukoharjo


Oleh :
Arianisa Dyah Perwitasari - K4420013 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan koleksi Laboratorium Sejarah Univet (Rumah Arca) (2) mendeskripsikan pemanfaatan Laboratorium Sejarah Univet (Rumah Arca) untuk sumber belajar sejarah di SMA Negeri 3 Sukoharjo (3) mendeskripsikan kendala dan solusi dalam pemanfaatan Laboratorium Sejarah Univet (Rumah Arca) untuk sumber belajar sejarah di SMA Negeri 3 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi Informan (guru sejarah, peserta didik, pengelola rumah arca, dan Pihak BPCB), Tempat dan Aktivitas (SMA Negeri 3 Sukoharjo dan mengamati kunjungan ke Rumah Arca), dokumen (Katalog, modul, dokumen BPCB, dan dokumentasi pribadi), pustaka (buku, skripsi, jurnal, artikel). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (semistruktur), observasi, studi dokumen dan studi pustaka. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data dengan menggunakan teknik miles dan huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, laboratorium sejarah univet (Rumah Arca) merupakan bangunan tempat penampungan benda cagar budaya yang ditemukan di daerah Sukoharjo dengan jumlah 99 buah. Kedua, Pemanfaatan Laboratorium Sejarah Univet (Rumah Arca) sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 3 Sukoharjo dilakukan dengan kunjungan langsung dengan metode karyawisata bersama guru dan peserta didik kelas X. Guru menugaskan kepada peserta didik dengan membuat tugas kelompok makalah berisikan koleksi dan sejarah laboratorium sejarah univet, sedangkan tugas individu pembuatan video saat kegiatan kunjungan, kemudian dikumpulkan pada tanggal yang ditentukan oleh guru. Ketiga, dalam pemanfaatan Laboratorium Sejarah Univet (Rumah Arca) sebagai sumber belajar terdapat kendala dan solusi, yakni alokasi waktu, keterbatasan lahan, dan edukator atau pemandu kurang berkompeten. Solusi yang diperlukan ialah menjadwalkan ulang serta mendiskusikan dari kedua pihak guru dan peserta didik mencari informasi tambahan secara mandiri.